Posted in

Warga Bener Meriah Antre di Jembatan Darurat Pascabanjir Bandang

Masyarakat harus mengantre untuk melintasi jembatan darurat di wilayah Tenge Besi, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, pada Sabtu (20/12/2025).

Jembatan sementara yang terbuat dari batang kayu tersebut menjadi akses utama warga setelah jalan dan jembatan penghubung antara Kabupaten Bener Meriah dan Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, terputus akibat banjir bandang pada Rabu (26/11) lalu.

Akses Transportasi Belum Pulih Sebulan Pascabencana

Hingga satu bulan setelah bencana, akses transportasi di kawasan itu belum sepenuhnya normal. Pejalan kaki masih harus menyeberangi sungai melalui jembatan darurat yang kapasitasnya terbatas dan hanya bisa dilalui satu orang dalam satu waktu.

Pengendara sepeda motor terpaksa menyeberangi aliran sungai secara langsung saat debit air surut. Kendaraan roda empat sama sekali tidak dapat melintas karena badan jalan dan jembatan utama mengalami kerusakan parah.

Dampak pada Aktivitas Sehari-hari Masyarakat

Situasi ini menyulitkan aktivitas sehari-hari masyarakat, khususnya untuk keperluan ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan. Warga yang hendak menuju pusat kota Takengon harus mengambil jalur alternatif yang lebih jauh atau menunggu kondisi sungai aman untuk diseberangi.

Antrean sering terjadi, terutama pada pagi dan sore hari ketika mobilitas warga meningkat.

Warga menyeberang sungai dengan jembatan darurat di wilayah Tenge Besi, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Sabtu (20/12/2025). Foto: ANTARA FOTO/Khalis Surry

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *