Sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi di depan PT Maratus, Jalan Cakung‑Cilincing Raya, Cilincing, Jakarta Utara, pada Sabtu 20 Desember. Insiden melibatkan truk cold diesel dan mobil Suzuki Ertiga, menewaskan sopir serta kernet truk tersebut.
“Telah terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Cakung‑Cilincing Raya arah utara,” Kanit Laka Polres Metro Jakarta Utara AKP Edy Wibowo, Minggu (21/12).
Detail Kronologi Kecelakaan
Truk cold diesel dengan nomor polisi F‑8208‑BG bergerak dari selatan ke utara sambil mengangkut besi, dikemudikan oleh YH dan kernet berinisial ESG.
“Pada saat kendaraan mengerem, kabin depan tertimpa muatan besi yang diangkutnya. Muatan tersebut juga menimpa kendaraan Suzuki Ertiga bernomor polisi B‑2649‑UZF yang melaju searah di depannya,” jelas Edy.
Akibat insiden, sopir dan penumpang truk cold diesel tewas di tempat.
“Akibat dari laka lantas tersebut pengemudi dan penumpang cold Diesel meninggal dunia di TKP,” ujar Edy.
Mobil Suzuki Ertiga mengalami kerusakan pada pintu belakang, lampu belakang kanan pecah, kaca belakang retak, serta bumper kanan penyok dan tergores. Truk cold diesel pula mengalami kerusakan parah pada kabin depannya.
Kerusakan Kendaraan dan Kondisi Lokasi
Pengamatan pada Minggu 21 Desember menunjukkan lokasi kecelakaan berada di dekat Gerbang Tol Semper 2, tepat di depan area penyimpanan kontainer, dengan jejak‑jejak kecelakaan masih tampak di sekitarnya.
Di area kontainer tersebut, besi yang menimpa truk masih tergeletak, dengan panjang sekitar empat meter dan belum dipindahkan.
Toni, seorang pedagang kopi yang berada di lokasi, menyatakan bahwa muatan besi tersebut sangat berat.
“Iya, kalau infonya sih katanya 3 ton katanya tuh. 3 ton-an 2 ton-an lah,” katanya di lokasi.
Berikut penampakan besinya:

Pedagang kopi Toni menceritakan bahwa ia menyaksikan kecelakaan pada Sabtu 20 Desember sekitar pukul 14.30 WIB.
Menurut Toni, truk baru keluar dari jalan tol, dan beberapa meter kemudian mengerem secara tiba‑tiba untuk menghindari kendaraan di depannya.
Penggereman tersebut membuat muatan besi terlepas dari penyangga dan menimpa sopir serta kernet.
“Mau ngindarin mobil di depan, jadi dia ngerem mendadak. Enggak kuat penyangganya, jadi turun itu (muatan besi), enggak kuat itu penyangganya. Meninggal dua orang,” ujar Toni.
Toni menilai beban besi cukup berat, ditambah kondisi truk yang sudah tua.
“Mobil engkel truk yang agak sedang. Toh memang sudah agak tua mobilnya, penyangganya sudah enggak kuat. Bruk (muatan besi) turun,” tambahnya.

Saat kejadian, Toni sedang berjualan dan menyebut bahwa sopir truk sempat berteriak meminta bantuan.
“Kemarin sekitar jam setengah 3, saya lagi di sini, lagi jualan. Saya lihat sopirnya masih ngomong minta tolong, minta tolang. Kalau saya lihat sih pake seragam kerja proyek,” jelas dia.
Insiden membuat bagian depan truk hancur parah, sementara muatan besi yang terlepas juga menimpa mobil di depannya.
“Kalau se-ngelihat saya, dia punya besi (terkena) mobil depannya, kedorong, nabrak buntutnya,” ucap Toni.
“Untungnya kan itu di dalamnya kan ada penumpang-penumpang itu perempuan semua. Untung aja besinya tuh enggak nembus sampai depan, jadi untungnya langsung turun ke bawah (besinya),” sambung dia.
Toni menyatakan bahwa kecelakaan serupa belum pernah terjadi di lokasi tersebut sebelumnya; sebelumnya hanya ada insiden motor.