Posted in

Kawasan Wisata Guci, Tegal Terkena Banjir Bandang

Pada Sabtu (20/12), kawasan wisata Guci di Kabupaten Tegal, Jawa Barat, mengalami banjir bandang yang merusak beberapa fasilitas, termasuk jalur pipa air panas.

Bagaimana bencana ini memengaruhi aktivitas wisata di Guci?

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal, M. Afifudin, menyebutkan kerusakan meliputi Pancuran 13 yang parah serta terputusnya pipa air panas.

Kerusakan Fasilitas Wisata

BPBD mencatat banyak fasilitas wisata rusak, dengan kerusakan paling parah di Pancuran 13.

“Kerusakan yang pertama adalah hampir seluruh fasilitas pemandian pancuran 13 itu rusak parah,” ungkap Afifudin, Minggu (21/12).

Selain itu, Pancuran 5 tertutup pohon, dan Pemandian Barokah terisi sisa material banjir.

“Kemudian Pancuran 5 juga tertimpa pohon. Dan pemandian Barokah juga tergenang oleh ranting-ranting pohon,” jelasnya.

Banjir bandang di kawasan wisata Guci, Tegal, Jateng, Sabtu (20/12/2025). Foto: Dok. BPBD Jateng

Banjir tersebut juga merusak pipa air panas yang mengalir ke beberapa objek wisata air di Guci.

“Kemudian kerusakan yang lain adalah jalur pipa atau paralon untuk air panas yang mengalir ke beberapa objek wisata. Wisata air itu terputus karena banjir bandang tadi yang menimpa kawasan Guci,” kata Afifudin.

Kepala BPBD Jawa Tengah, Bergam Catursasi Penanggungan, menyatakan penyebab banjir bandang adalah intensitas curah hujan yang tinggi.

“Curah hujan intensitas tinggi,” katanya, Minggu (21/12).

Banjir juga merusak pipa pasokan air panas ke vila‑vila di sekitar lokasi.

“Pipa pada copot. Di video yang viral banyak pipa-pipa hanyut,” ujar Bergas.

Objek wisata tersebut langsung ditutup ketika banjir melanda.

“Banjir mulai reda tapi jembatan terbawa arus banjir dan Pemandian Pancuran 13 rusak parah,” ujarnya.

Banjir bandang di kawasan wisata Guci, Tegal, Jateng, Sabtu (20/12/2025). Foto: Dok. BPBD Jateng

BPBD Jawa Tengah menyatakan kondisi wisata Air Panas Pancuran 13 di Guci mulai kembali normal, dan per Minggu (21/12) tidak ada lagi banjir.

“Situasi dan kondisi normal,” kata Bergas.

Ia menegaskan tidak ada korban jiwa akibat banjir pada Sabtu (20/12).

“Korban jiwa nihil,” ujarnya.

Ia menambahkan belum ada laporan tentang dampak banjir pada permukiman warga di sekitar Guci.

“Tidak ada laporan (kerusakan di area pemukiman warga),” kata dia.

BPBD Kabupaten Tegal memastikan rute transportasi dari Slawi ke Guci tetap aman setelah banjir.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Tegal, M. Afifudin, menegaskan akses jalan ke Guci tidak terganggu.

“Saya pastikan untuk jalur transportasi dari Slawi menuju objek wisata Guci sama sekali tidak terganggu,” kata Afifudin.

“Jalur Slawi Guci maupun sebaliknya tetap aman,” tambahnya.

Menurut Afifudin, kegiatan wisata di Guci terus berlanjut dan pengunjung masih datang.

“Saya pastikan dalam kondisi aman,” kata dia.

BPBD menyatakan perbaikan fasilitas wisata dimulai pada Minggu (21/12) pagi, terutama pipa air panas yang rusak.

“Para pengelola objek wisata air di sekitaran Guci akan memperbaiki jalur-jalur paralonnya,” ujarnya.

Namun, Afifudin mengingatkan Pancuran 13 belum dapat dipakai dalam waktu dekat karena kerusakan berat.

“Yang paling berat mungkin adalah di objek wisata pancuran 13 mungkin agak lama, butuh waktu yang lama. Karena perlu penataan ulang,” jelasnya.

Ia menjelaskan kolam Pancuran 13 tertutup pasir dan batu akibat banjir.

“Pancuran 13 jadi kolam itu beberapa kolam itu tertutup oleh material baik pasir maupun batu,” kata Afifudin.

Meskipun demikian, wisatawan tetap dapat mengunjungi dan menginap di Guci, namun tidak boleh menggunakan Pancuran 13 untuk sementara.

“Masih aman. Kalau untuk nginep aman,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *