Bali semakin mengukuhkan posisinya sebagai destinasi wisata spiritual. Selain yoga dan meditasi, aktivitas melukat kini masuk dalam daftar kegiatan yang banyak dicari wisatawan yang ingin merasakan pengalaman pembersihan diri.
“Melukat saat ini memang sedang menjadi tren bagi wisatawan lokal dan mancanegara melakukan ritual ini. Tak sedikit wisatawan mancanegara, pesohor, artis, hingga selebgram yang datang ke Bali untuk merasakan prosesi melukat,” ungkap Aulianty Fellina Rizal, Senior Director of Marketing Communications & Public Relations Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort belum lama ini.
Melukat: Dari Ritual Spiritual ke Konten Media Sosial
Perempuan yang kerap disapa Olie ini melanjutkan, melukat bahkan tak lagi soal pengalaman spiritual secara personal, tetapi juga menjadi konten di media sosial.
“Prosesi melukat dilakukan dengan harapan membersihkan segala hal yang bersifat kotor atau negatif, baik secara jasmani maupun rohani,” imbuhnya.
Melukat merupakan upacara pembersihan pikiran dan jiwa secara spiritual dalam diri manusia. Upacara ini dilakukan secara turun temurun oleh umat Hindu sampai saat ini.
Tradisi Pembersihan Spiritual yang Tetap Lestari
Tradisi ini meliputi rangkaian doa, pemberkatan dari pemuka agama, dan pembasuhan air suci di berbagai pura atau air terjun yang disucikan.
“Di era yang serba cepat, saat stres dan kejenuhan menjadi ‘penyakit umum’, manusia modern terus mencari cara untuk kembali menemukan ketenangan. Itu kenapa melukat jadi tren healing dan wisata spiritual,” terangnya.
Foto-foto selebritas, influencer, atau wisatawan yang berdiri khidmat di bawah pancuran air, berbalut kain putih, tersebar di media sosial. Narasi yang menyertainya pun tak kalah menarik, mulai dari “menemukan kedamaian,” “melepaskan trauma,” hingga “memulai hidup baru.”