Pemerintah bersama seluruh unsur terkait terus melakukan pembersihan sisa lumpur akibat banjir bandang dan tanah longsor di Aceh Tamiang. Salah satu lokasi yang menjadi fokus adalah Pondok Pesantren Darul Muchlisin.
Proses pembersihan di Ponpes Darul Muchlisin Aceh Tamiang terus dilakukan tanpa henti sejak malam hingga dini hari.
Penggunaan Alat Berat untuk Pembersihan
Berdasarkan pantauan di lapangan pada Senin (22/12) malam, lima unit alat berat berupa ekskavator dikerahkan untuk membersihkan ribuan gelondongan kayu yang menutupi halaman dan area sekitar pesantren. Material kayu tersebut merupakan dampak dari banjir besar yang melanda wilayah tersebut tiga pekan sebelumnya.
Berbagai komponen negara, termasuk TNI, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum BNPB, relawan gabungan, dan masyarakat bekerja sama dalam percepatan pemulihan kondisi pascabencana banjir.
Aceh Tamiang tercatat sebagai salah satu kabupaten dengan dampak banjir terberat. Material kayu dalam jumlah besar sebelumnya terlihat mengepung sejumlah fasilitas umum, termasuk Ponpes Darul Muchlisin yang menjadi pusat pendidikan para santri.
Pentingnya Alat Berat dalam Proses Pembersihan
Besarnya ukuran dan berat gelondongan kayu membuat proses pembersihan tidak memungkinkan dilakukan secara manual.
Oleh karena itu, penggunaan alat berat menjadi langkah krusial agar area pesantren dapat segera dibersihkan dan aktivitas pendidikan kembali berjalan normal.
Seiring dengan seruan percepatan pemulihan di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pascabencana, pemerintah menaruh perhatian besar pada pemulihan sektor pendidikan.
Pemerintah berharap proses belajar mengajar dapat segera kembali normal sehingga anak-anak dapat kembali bersekolah maupun menimba ilmu di pondok pesantren.
Komitmen Pemerintah dalam Pemulihan
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk mengawal langsung proses pemulihan di kabupaten-kabupaten terdampak bencana saat mengunjungi Aceh Tamiang pada 12 Desember. Prabowo memastikan anak-anak di wilayah terdampak dapat segera mengakses pendidikan secara aman dan layak.
Prabowo secara konsisten mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan bencana, mulai dari TNI, Polri, Basarnas, pemerintah daerah, relawan, hingga masyarakat yang bekerja bahu-membahu mempercepat pemulihan pascabencana.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras. Terima kasih juga untuk petugas-petugas, gubernur, bupati, dan semua yang terlibat. Ini musibah dan cobaan bagi kita, tetapi kita mampu mengatasinya bersama-sama,” ujar Prabowo saat mengunjungi sejumlah wilayah terdampak di Sumatera pada 18 Desember lalu.