Posted in

WALHI Sumsel Galang Donasi untuk Korban Bencana di Sumatera

Wahana Lingkungan Hidup Sumatera Selatan bersama Koalisi Masyarakat Puisi mengadakan penggalangan dana untuk membantu korban bencana alam di wilayah Sumatera. Kegiatan bertajuk “Doa, Harapan, dan Ekspresi Musibah Ekologis untuk Sumatra” ini dilaksanakan pada Sabtu, 20 Desember 2025 di Taman Kambang Iwak, Palembang.

Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi berbagai komunitas dan organisasi kemahasiswaan, termasuk Sahabat WALHI Sumsel, Himpala Dharmapala Chakti Universitas Palembang, BEM Fakultas Pertanian Universitas Palembang, serta Hima Sylva Universitas Muhammadiyah Palembang.

Bentuk Bantuan dan Analisis Penyebab Bencana

Febrian Putra Sopah, Kepala Divisi Kampanye WALHI Sumsel, menyatakan bahwa penggalangan dana mencakup penerimaan sumbangan uang, pakaian layak pakai, dan bahan pokok kebutuhan sehari-hari. Menurutnya, serangkaian bencana yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat bukan merupakan peristiwa yang terisolasi.

“Banjir, longsor, kebakaran hutan dan lahan, serta krisis air merupakan dampak langsung dari kerusakan ekosistem yang masif dan sistematis,” kata dia.

Febrian menambahkan bahwa WALHI mencatat adanya kelemahan dalam penegakan hukum lingkungan serta pengaturan tata ruang yang memperburuk dampak bencana.

” Ruang-ruang resapan air menyusut, daerah aliran sungai rusak, dan masyarakat yang tinggal di wilayah rentan menjadi pihak paling terdampak. Kondisi ini menunjukkan bahwa bencana ekologis adalah konsekuensi dari kebijakan pembangunan yang tidak berpihak pada keselamatan lingkungan dan rakyat,” jelas dia.

Makna Solidaritas di Tengah Krisis Ekologis

Anwar Putra Bayu, Ketua Koalisi Masyarakat Puisi, menekankan bahwa kegiatan ini tidak sekadar bersifat seremonial, melainkan mengingatkan semua pihak bahwa di balik setiap bencana terdapat manusia yang menghadapi ancaman.

“Kegiatan ini mengingatkan bahwa di balik bencana terdapat manusia, ruang hidup, dan masa depan yang terancam. Doa, puisi, dan solidaritas menjadi cara kami menyuarakan kepedulian terhadap krisis ekologis,” tutur Anwar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *