Pasar Ngasem Yogyakarta Jadi Destinasi Favorit Wisatawan Selama Libur Nataru
Pasar Ngasem Yogyakarta yang berlokasi di Patehan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta mengalami peningkatan kunjungan wisatawan selama masa libur Natal dan tahun baru, tepatnya pada Rabu (24/12). Sejak pagi hari, destinasi kuliner dan budaya ini sudah dipadati oleh para penjual dan pembeli.
Destinasi kalcer merujuk pada tempat-tempat kuliner, nongkrong, atau wisata yang sedang populer, memiliki nilai estetika, dan menawarkan suasana budaya yang khas.
Wisatawan Berdatangan dari Berbagai Daerah
Berdasarkan pantauan, sebagian besar pengunjung berasal dari luar kota. Mereka mengetahui keberadaan Pasar Ngasem melalui informasi yang beredar di media sosial.
Pasar Ngasem merupakan salah satu pasar tertua di Yogyakarta yang berdiri sejak tahun 1809. Awalnya, pasar ini dikenal sebagai tempat transaksi burung antara penjual dan pembeli.
Secara bertahap, pasar yang letaknya berdekatan dengan Taman Sari ini mengalami transformasi menjadi pusat kuliner, ruang publik, tempat berkumpul, hingga lokasi berfoto.
Viral di Media Sosial
Pada pagi hari, masyarakat biasanya datang untuk mencari sarapan dan membeli berbagai jenis jajanan pasar.
Kondisi serupa terlihat pada hari ini. Para pengunjung rela mengantre untuk mencicipi makanan tradisional seperti nasi pecel, bubur krecek, apem, terang bulan, carabikang, serta berbagai jajanan pasar lainnya.
“Liburan kebetulan sewa hotel di Patehan. Jadi penasaran aja sama Pasar Ngasem katanya banyak kuliner ramai. Ternyata ramai beneran,” kata Yayan, wisatawan asal Bogor, Jawa Barat.
Yayan datang ke Yogyakarta bersama anggota keluarganya. Dia mengetahui tentang Pasar Ngasem dari platform media sosial.
“Ini baru sampai. Ini anak lagi antre durian kocok,” tuturnya.
Selain mengunjungi Pasar Ngasem, dia juga berwisata ke Gunung Merapi di Sleman hingga pantai-pantai di Gunungkidul.
Dwi Raja Putra Manalu yang berasal dari Medan dan sedang menempuh pendidikan di Semarang memilih merayakan Natal di Yogyakarta. Ini merupakan kunjungan pertamanya ke kota tersebut.
Pasar Ngasem menjadi salah satu tujuan utamanya setelah melihat konten media sosial yang menampilkan berbagai kuliner di lokasi ini.
“Pertama kunjungan ke Pasar Ngasem. Menarik tapi satu hal yang saya tekankan soal kebersihan yang masih kurang. Walaupun kesan tradisionalnya masih ada,” kata Dwi Raja.
Sebelumnya, Dwi Raja sudah mencicipi bubur. “Tahu dari medsos dan teman. (Banyak makanan tradisional) tertarik,” katanya.
Respons Pedagang Lokal
Ririn, salah seorang pedagang, menyatakan bahwa jumlah wisatawan mulai meningkat di Pasar Ngasem sejak Jumat lalu. Pada hari Sabtu dan Minggu, jumlah pengunjung semakin bertambah.
“Saya jualan clorot. Makanan khas Purworejo, Jawa Tengah,” kata Ririn.
Banyak pembeli yang menunjukkan ketertarikan terhadap clorot. Setiap hari, Ririn membawa 150 ikat clorot. Setiap ikat berisi 10 clorot dengan harga Rp 20 ribu.
Meningkatnya jumlah wisatawan membuat dagangan Ririn lebih cepat terjual.
“Jam 09.00 WIB sampai jam 10.00 WIB sudah habis,” katanya.