Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengumumkan penutupan sementara untuk jalur pendakian dan wisata alam di kawasan Gunung Rinjani. Seluruh destinasi wisata dan jalur pendakian di area tersebut akan ditutup sementara pada awal tahun 2026, sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko bencana hidrometeorologi dan pemulihan ekosistem.
“Semua jalur pendakian menuju Gunung Rinjani Lombok di awal 2026 ditutup sementara untuk kelestarian lingkungan dan keselamatan para wisatawan,” jelas Kepala Balai TNGR Yarman, seperti dikutip dari Antara.
Jalur Pendakian yang Terdampak
Destinasi wisata alam dan jalur pendakian yang akan ditutup mencakup jalur Senaru, Torean, Sembalun, Timbanuh, Tetebatu, serta jalur pendidikan Aik Berik.
“Ada enam jalur pendakian yang ditutup sementara pada periode 1 Januari 2026 – 31 Maret 2026,” ungkap Yarman.
Oleh karena itu, Yarman mengimbau masyarakat yang berencana melakukan pendakian di akhir tahun 2025 agar segera melakukan pemesanan, mengingat penutupan pemesanan tiket eRinjani akan dilakukan paling lambat pada 28 Desember 2025 pukul 23.59 WITA.
“Check-in terakhir pada 31 Desember 2025 dan check-out terakhir pada tanggal 3 Januari 2026 mendatang,” tambahnya.
Alasan Penutupan dan Upaya Konservasi
Yarman menyatakan bahwa penutupan ini merupakan langkah perlindungan keselamatan pengunjung, sekaligus memberikan kesempatan bagi alam Rinjani untuk beristirahat dan memulihkan diri di tengah potensi cuaca ekstrem selama masa peralihan musim hujan.
“Mari kita dukung bersama upaya konservasi ini, karena Rinjani bukan hanya untuk dikunjungi hari ini, tetapi dijaga untuk generasi esok hari,” ajaknya.
Saat ini, pihak pengelola Rinjani juga telah menurunkan tim pendakian untuk melakukan perbaikan dan membersihkan sampah di kawasan Gunung Rinjani, guna meningkatkan kelestarian wilayah tersebut.