Posted in

Pemerintah Tak Beri Insentif Tambahan untuk Kendaraan Listrik 2026, Fokus ke Mobil Nasional

Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan tidak akan memberikan stimulus tambahan untuk kendaraan listrik atau battery electric vehicle (BEV) pada tahun depan.

Menurutnya, tujuan pemberian insentif untuk BEV telah mencapai target yang ditetapkan pemerintah. Selain angka penjualan dari tahun ke tahun terus meningkat, kebijakan tersebut dinilai Airlangga mampu membuat produsen berinvestasi di dalam negeri.

Target Insentif BEV Sudah Tercapai

“Justru dengan (insentif) berhenti, stimulus itu diberikan supaya mereka bangun pabrik. Sekarang setelah mereka bangun pabrik, maka struktur biaya masuknya lebih rendah,” buka Airlangga saat sela peresmian pabrik VinFast di Subang, Jawa Barat pekan ini.

Dirinya memberi contoh lain yaitu harga mobil listrik baru akhir-akhir ini sudah mulai banyak yang terjangkau, kemudian ragam gaya bisnis dari beberapa pabrikan yang ditawarkan turut berkontribusi besarnya penjualan BEV akhir-akhir ini.

“Makanya kan ada mobil yang harganya Rp 152 juta. Sebelum kebijakan ini, enggak ada mobil yang harganya di bawah Rp 200 juta. Jadi dengan ini, apalagi bisnis modelnya juga belum pernah dilakukan, di mana pembeli itu tidak beli baterai, tapi sewa baterai,” tambah Airlangga.

Fokus ke Pengembangan Mobil Nasional

Lebih lanjut, ia mengungkapkan pemerintah kini berupaya fokus pada pengembangan mobil nasional yang merupakan salah satu proyek strategis nasional arahan Presiden Prabowo. Airlangga tak ragu menyebut Indonesia bisa meniru cara Vietnam.

“Anggarannya kita arahkan ke perencanaan mobil nasional. Itu sedang dalam proses. Jadi tidak ada tambahan (insentif BEV) yang ada itu existing saja. Jadi yang lain, yang belum punya pabrik tapi menikmati insentif harus ikut seperti VinFast ini (mendirikan pabrik),” terangnya.

Data Penjualan BEV November 2025

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan BEV baru roda empat pada bulan November kemarin angkanya mencapai 13.381 unit. Hasil itu turun 3,98 persen dibanding Oktober 2025.

Namun, dibanding bulan ke-11 tahun 2024 yang hanya 5.532 unit, capaian tersebut jauh lebih banyak yakni selisihnya sampai sebesar 141,9 persen. Mayoritas sejauh ini memang disumbang dari pabrikan China seperti BYD, Chery, Wuling, dan sebagainya.

Berikut daftar penjualan BEV per model pada November 2025:

  • BYD Atto 1: 8.333 unit
  • Jaecoo J5: 653 unit
  • BYD M6: 567 unit
  • Wuling Darion EV: 396 unit
  • Wuling BinguoEV: 366 unit
  • Geely EX5: 321 unit
  • BYD Sealion 7: 275 unit
  • Hyundai Kona EV: 269 unit
  • Aion V: 268 unit
  • BYD Atto 3: 256 unit
  • Chery J6 (termasuk J6T): 256 unit
  • Wuling Air EV: 211 unit
  • Denza D9: 209 unit
  • Xpeng X9: 121 unit
  • Chery Omoda E5: 104 unit
  • Polytron G3: 81 unit
  • Hyptec HT: 75 unit
  • Wuling Cloud EV: 70 unit
  • BMW iX1: 67 unit
  • Neta V-II: 60 unit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *