Posted in

Panduan Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental Selama Momen Libur Nataru

Momen libur panjang Natal dan tahun baru (Nataru) kerap dijadikan waktu favorit untuk melakukan perjalanan wisata. Agar aktivitas jelajah destinasi berlangsung nyaman, menjaga kondisi fisik dan mental menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan.

Prof Dr Theresia Indah Budhy drg MKes Sp PMMF membagikan sejumlah hal yang wajib dipertimbangkan dalam upaya menjaga kesehatan diri selama berwisata.

Persiapan Pakaian dan Perlengkapan

Guru Besar Bidang Patologi Mulut dan Maksilofasial Unair tersebut menyebutkan bahwa sebelum memulai perjalanan wisata, setiap individu perlu menyiapkan berbagai perlengkapan, dengan pakaian sebagai salah satu elemen krusial.

Pemilihan busana yang disesuaikan dengan lokasi wisata sekaligus kondisi cuaca dapat meningkatkan tingkat kenyamanan tubuh. Pada musim penghujan dengan cuaca yang cenderung lebih dingin, Prof Theresia merekomendasikan penggunaan pakaian yang mampu menjaga kehangatan suhu tubuh.

“Kita harus persiapkan baju yang fungsinya untuk menghangatkan. Kalau pakai baju santai tanpa jaket atau mantel, padahal suhu sudah berubah dingin akan berbahaya untuk sistem pertahanan tubuh. Kalau perlu penutup kepala, telinga, masker, dan sarung tangan agar semakin terproteksi,” ujar Prof Theresia, Jumat (26/12).

Perhatian pada Asupan Makanan dan Minuman

Selain mempersiapkan pakaian dan perlengkapan pendukung, Prof Theresia menekankan pentingnya memperhatikan konsumsi makanan dan minuman selama masa liburan. Aktivitas perjalanan yang padat acap kali membuat seseorang mengabaikan pola makan. Mengonsumsi makanan sembarangan tanpa mempertimbangkan gizi seimbang menjadi larangan utama bagi para wisatawan.

“Konsumsilah makanan yang banyak mengandung protein dan karbohidrat untuk menghangatkan tubuh di tengah kondisi dingin. Jangan lupa disertai sayur-mayur. Waspadai kondisi makanan, pastikan higienis dan tidak terkontaminasi. Pilih tempat makan yang tertutup, baik, dan tidak sembarangan hanya karena sudah lapar,” terangnya.

Prof Theresia menyarankan untuk mengurangi konsumsi minuman manis dan dingin, seperti es, serta memperbanyak asupan air putih. “Air putih adalah minuman paling netral yang berguna bagi metabolisme tubuh. Konsumsi air putih disesuaikan dengan berat tubuh. Per kilogram berat badan membutuhkan air sekitar 30-40 mililiter,” tutur Prof Theresia.

Kesalahan dalam memilih makanan dan minuman dapat berakibat fatal hingga memicu timbulnya penyakit. Biasanya, individu akan rentan terserang flu dan diare. Selain kewaspadaan terhadap makanan dan minuman, Prof Theresia mengimbau untuk membawa suplemen pendukung, seperti vitamin maupun obat-obatan.

Manajemen Istirahat dan Aktivitas Fisik

Antusiasme dalam berlibur perlu tetap terkontrol agar tubuh tidak mudah mengalami kelelahan. Prof Theresia menyatakan bahwa tubuh memerlukan waktu istirahat yang cukup mengingat aktivitas selama liburan berlangsung padat. Durasi tidur sering kali menjadi hal yang terabaikan.

“Orang-orang itu sering melupakan jam tidur, karena liburan, pengennya jalan-jalan terus. Tetap yang namanya minimal harus dipenuhi selama 6 jam,” tegas Prof Theresia.

Untuk menjaga kebugaran tubuh selama liburan, Prof Theresia merekomendasikan tetap melakukan aktivitas fisik ringan. Seperti berjalan kaki, peregangan, atau olahraga sederhana yang dapat dilakukan di sela-sela perjalanan. Intensitas olahraga perlu disesuaikan dengan jenis aktivitas saat berlibur.

Peran Suasana Hati dalam Kesehatan

Prof Theresia menekankan bahwa suasana hati juga berperan penting dalam menjaga kesehatan selama liburan. Menurutnya, kemampuan mengelola emosi dan menikmati perjalanan tanpa tekanan dapat membantu kondisi fisik serta psikis tetap sehat.

“Hormon yang dikeluarkan saat sedang bahagia itu akan meregulasi tubuh agar tetap sehat. Maka dari itu, nikmati liburan dengan hati yang bahagia,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *