Posted in

Polri Targetkan 300 Sumur Bor dan Distribusikan 159 Ton Bantuan untuk Wilayah Bencana Sumatera

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus meningkatkan upaya penanganan bencana di berbagai wilayah Sumatera yang terdampak. Langkah-langkah yang dilakukan mencakup perbaikan infrastruktur, penyediaan air bersih, pelayanan kesehatan, serta pendistribusian bantuan logistik.

Fokus utama yang menjadi perhatian adalah pembangunan ratusan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yang terdampak bencana.

Instruksi Kapolri untuk Pembangunan Sumur Bor

Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa pembangunan sumur bor merupakan instruksi langsung dari Kapolri guna mempercepat pemulihan pascabencana. Lokasi prioritas meliputi tempat pengungsian, sarana ibadah, dan fasilitas kesehatan.

“Kemudian perintah Bapak Kapolri, selain perbaikan infrastruktur, yang terpenting perbanyak lagi sumur-sumur bor. Ya sumur bor baik untuk kebutuhan masyarakat di tempat-tempat pengungsian, kemudian di sarana ibadah, kemudian di tempat-tempat kesehatan,” ujar Dedi saat apel pemberangkatan pasukan bantuan penanganan bencana di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/12).

“Targetnya ada sekitar 300 titik ya sumur bor yang harus segera kita tambah untuk percepatan.”

Dedi menerangkan bahwa hingga saat ini sudah terdapat ratusan titik sumur bor yang berada dalam berbagai tahap pengerjaan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Saat ini sudah ada 228 titik yang sudah beroperasi 84 sumur bor, yang masih proses pengerjaan ada 144 dengan perincian nantinya untuk di Aceh itu ada 201 sumur bor, 66 sudah selesai. 135 masih proses untuk Sumatera Utara ada 25 titik, 18 sudah selesai atau sudah operasional,” jelasnya.

Selain itu, untuk Sumatera Barat masih akan dilakukan penambahan sumur bor, khususnya di wilayah Agam.

“Untuk Sumatera Utara ada 25 titik; 18 sudah selesai artinya sudah operasional, kemudian 7 masih proses. Untuk Sumbar ada 2 titik, ini Sumbar akan kita perbanyak, di Agam khususnya,” lanjut Dedi.

Distribusi Bantuan Logistik dan Layanan Kesehatan

Tidak hanya penyediaan air bersih, Polri juga telah mendistribusikan bantuan logistik dalam volume besar ke wilayah terdampak bencana.

“Polri sudah mendistribusikan kurang lebih ini yang terdata di Astamaops, tentunya data ini akan juga nanti akan kita update kembali ada 159,35 ton bantuan yang sudah terdistribusikan ke Aceh, Sumut, dan Sumbar,” kata Dedi.

Dalam bidang kesehatan, Polri mencatat puluhan ribu warga telah menerima layanan medis melalui kegiatan bakti kesehatan.

“Untuk Bakti Kesehatan, total masyarakat yang terlayani ada 37.867 orang. Terdiri dari untuk Sumatera Barat ada 15.275 orang, kemudian Sumatera Utara ada 5.813 orang, untuk Aceh ada 16.779 orang,” ujarnya.

Keluhan kesehatan yang paling banyak ditangani mencakup demam, batuk, gatal-gatal, gangguan lambung, hingga diare.

“Ya keluhan-keluhan meliputi antara lain; demam, batuk, kemudian gatal-gatal, asam lambung, diare, nyeri perut, dan sebagainya. Ini terus akan menjadi prioritas kami,” ucap Dedi.

Penguatan Transportasi dan Posko Tanggap Bencana

Polri juga terus mengoptimalkan proses identifikasi korban meninggal melalui tim Disaster Victim Identification (DVI).

“Ya DVI juga akan terus melakukan evaluasi, memang membutuhkan waktu 2 sampai 4 minggu ya untuk tim DVI bekerja dalam rangka untuk melakukan identifikasi terhadap jenazah,” jelasnya.

Untuk mendukung distribusi bantuan, Polri mengerahkan berbagai sarana transportasi udara dan laut.

“Ada 7 helikopter yang beroperasi di sana. Kemudian 4 kapal yang beroperasi di sana, dan 2 pesawat dari Fokker dan CN kita BKO-kan di sana,” kata Dedi.

Selain itu, bantuan kemanusiaan juga terus didistribusikan melalui jalur udara dan laut, termasuk makanan siap saji, obat-obatan, dan air mineral.

Polri juga telah menyiapkan puluhan posko tanggap bencana di tiga provinsi.

“Polri sudah mempersiapkan 91 Posko Tanggap Bencana. Yang terdiri dari 35 Posko ada di Aceh, kemudian 19 Posko ada di Sumatera Utara, dan 37 Posko ada di Sumatera Barat,” ujarnya.

Ke depan, jumlah posko dan personel akan terus ditambah, termasuk dukungan alat berat untuk percepatan penanganan bencana.

“Kemudian peralatan-peralatan berat, ya tadi Pak Astama Ops sudah menyampaikan kepada saya, untuk dozer, ekskavator, kemudian dump truck juga kita persiapkan,” tutup Dedi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *