Lembaga konservasi Bali Zoo menghadirkan wahana baru untuk menyambut musim libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Menurut Kepala Hubungan Masyarakat Bali Zoo, Emma Kristiana Chandra, fasilitas ini dirancang untuk memberikan pengalaman lebih intim dengan satwa-satwa unik.
“Wahana ini memberikan pengalaman lebih dekat pengunjung dengan satwa unik,” ujar Emma, seperti dikutip dari Antara.
Wahana yang diberi nama Jungle Encounter tersebut terletak di gerbang Tamaki, berada dalam area konservasi seluas 12 hektare.
Koleksi Satwa Eksotik
Bali Zoo memamerkan berbagai satwa eksotik dan langka, termasuk reptil seperti kadal tegu emas, kadal lidah biru, iguana, ular kulit jagung, piton albino, serta mamalia seperti rakun, sulkata, rubah fennec, sigung, dan binturong.
Pengunjung dapat menikmati interaksi langsung dengan satwa unik dan dilindungi tersebut dalam dua sesi harian, yaitu pukul 10.00-11.30 WITA dan pukul 13.00-14.30 WITA.

Untuk memasuki wahana tersebut, pengunjung tidak dikenakan biaya tambahan karena sudah termasuk dalam harga tiket masuk. Namun, bagi yang ingin berfoto bersama satwa rakun, sigung, dan rubah fennec, dikenakan biaya Rp 75 ribu per orang.
Target Kunjungan Wisatawan
Emma menyampaikan harapannya bahwa wahana ini dapat menjadi daya tarik baru sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian hewan dilindungi saat berkunjung ke lembaga edukasi dan konservasi tersebut.
Kehadiran wahana baru ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, terutama pada momentum libur Natal dan Tahun Baru 2026.
Rata-rata jumlah pengunjung pada hari biasa mencapai 600-800 orang, sedangkan pada akhir pekan meningkat menjadi 1.000-1.200 orang. Sementara pada libur panjang Natal dan Tahun Baru, diperkirakan jumlah kunjungan akan meningkat menjadi sekitar 2.500-2.800 orang.
Profil Bali Zoo
Bali Zoo berlokasi di Jalan Raya Singapadu, Gianyar, sekitar 30 kilometer dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali.
Kebun binatang yang berdiri sejak tahun 2002 ini memiliki koleksi sekitar 500 satwa dari 65 spesies, mencakup satwa endemik Bali, Indonesia, serta dari Afrika dan Asia.