Posted in

Kawasan Mandalika Masuki Babak Baru Pengembangan Seiring Peningkatan Aktivitas Event

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dikembangkan oleh InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) kini memasuki tahap pengembangan berikutnya. Perkembangan ini terjadi seiring dengan meningkatnya frekuensi event dan kegiatan di kawasan tersebut.

Menurut Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko sekaligus Pelaksana Harian (Plh.) Direktur Utama ITDC Ahmad Fajar, sejumlah inisiatif strategis sedang dipersiapkan. Rencana tersebut meliputi masuknya merek internasional, pengembangan marina untuk memperkuat konektivitas laut, pembentukan eastern premium zone, penguatan central zone sebagai tuan rumah event global, serta komersialisasi kawasan hunian dan retail-lifestyle untuk mendukung aktivitas ekonomi jangka panjang.

Peran Strategis sebagai Sportstainment Destination

“ITDC menegaskan peran strategis Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai sportstainment destination, sekaligus value creator bagi perekonomian nasional, khususnya melalui pemanfaatan Pertamina Mandalika International Circuit sebagai traffic puller di kawasan,” ujar Ahmad, dalam keterangan resminya.

Lebih lanjut, Ahmad menjelaskan bahwa Mandalika tidak hanya diposisikan sebagai destinasi pariwisata, tetapi sebagai penggerak ekonomi kawasan. “Setiap aktivasi di sirkuit dan kawasan dirancang untuk menciptakan multiplier effect yang nyata, mulai dari peningkatan kunjungan wisatawan, penguatan perputaran ekonomi lokal, hingga penyerapan tenaga kerja,” tambahnya.

Foto udara kawasan Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika pasca penyelenggaraan MotoGP Indonesia 2025 di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB, Kamis (9/10/2025). Foto: Ahmad Subaidi/ANTARA FOTO

Dampak Ekonomi Signifikan dari Event Internasional

Ahmad menegaskan bahwa terdapat dampak ekonomi yang signifikan dari berbagai ajang internasional yang diselenggarakan di Pertamina Mandalika International Circuit. Event MotoGP Indonesia, misalnya, mencatat tren peningkatan jumlah penonton dari tahun ke tahun dengan total penonton sebanyak 140.324 ribu orang.

Ajang MotoGP Indonesia juga berhasil menciptakan dampak ekonomi hingga Rp 4,96 triliun, menghasilkan media value hingga Rp 1,33 triliun, dan menyerap lebih dari 3.000 tenaga kerja lokal, yang mencerminkan kontribusi nyata KEK Mandalika terhadap perekonomian daerah dan nasional.

Pebalap tim BK8 Gresini Racing Fermin Aldeguer saat balapan MotoGP Grand Prix Indonesia di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, Minggu (5/10/2025). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS

Aktivasi Berkelanjutan dan Perkembangan Ekosistem Usaha

Selain menjadi tuan rumah dalam berbagai ajang balap kelas dunia, Pertamina Mandalika International Circuit saat ini mencatat lebih dari 309 aktivasi per tahun yang mencakup olahraga internasional, hiburan, budaya, dan kegiatan komunitas.

Aktivasi yang berlangsung secara berkelanjutan tersebut mendorong progres ekosistem usaha di kawasan The Mandalika, yang tercermin antara lain dari keberadaan 128 homestay, 965 kamar hotel, puluhan restoran, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta berbagai fasilitas pendukung pariwisata lain.

Sejumlah wisatawan asing menikmati suasana pantai Kuta, KEK Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB, Kamis (16/10/2025).  Foto: Ahmad Subaidi/ANTARA FOTO

Rencana Event Terstruktur dan Pertumbuhan Investasi

Sementara itu, untuk terus menjaga keberlangsungan dampak aktivasi Pertamina Mandalika International Circuit, ITDC juga telah menyiapkan rangkaian event dalam kalender yang terstruktur sepanjang tahun 2026, antara lain melalui penyelenggaraan Mandalika Racing Series dan Mandalika Festival of Speed yang digelar dalam beberapa putaran sepanjang tahun.

Sejumlah event unggulan lainnya seperti GT World Challenge Asia, Pertamina Mandalika Racing Series, hingga Grand Prix of Indonesia (MotoGP), tetap diposisikan sebagai anchor event, guna menjaga visibilitas KEK Mandalika di panggung global, sekaligus memberi kepastian pasar bagi pelaku industri dan investor.

“Event besar menjadi anchor, namun dampak sesungguhnya tercermin dari kesinambungan aktivitas kawasan. Hal ini tercermin dari tumbuhnya UMKM, meningkatnya tingkat okupansi hotel yang kini berada di kisaran 54 persen per tahun, serta meningkatnya kepercayaan investor terhadap KEK Mandalika sebagai KEK pariwisata,” terang Ahmad.

“Hingga Triwulan 4 Tahun 2025, total investasi yang telah masuk ke KEK Mandalika mencapai angka Rp 5,73 triliun dengan estimasi Internal Rate of Return (IRR) sebesar 11,2 persen. Ini mencerminkan daya tarik KEK Mandalika sebagai destinasi investasi yang kompetitif dan berkelanjutan,” tambahnya.

Sejumlah penonton menyaksikan race MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/10/2025). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO

Infrastruktur dan Masterplan Terintegrasi

Adapun KEK Mandalika yang dikelola oleh ITDC memiliki luas kawasan 1.175 hektare dengan garis pantai sepanjang 16 kilometer, serta didukung oleh infrastruktur strategis yang terintegrasi. Kawasan The Mandalika dilengkapi dengan sirkuit bertaraf internasional, hotel, kawasan komersial, dan konektivitas yang memadai melalui bypass Bandara Internasional Lombok.

KEK Mandalika juga dirancang sebagai sportstainment ecosystem yang terintegrasi dalam satu masterplan, mencakup pengembangan motosport, watersport, golf course, hingga equestrian, sehingga mampu memperluas segmentasi pasar wisata sekaligus membuka peluang investasi lintas sektor.

“ITDC berharap pengalaman pengelolaan KEK Mandalika dapat menjadi best practice bagi pengembangan KEK lainnya di Indonesia, sekaligus memperkuat posisi KEK Mandalika sebagai ikon transformasi pariwisata nasional berbasis event, investasi, dan dampak ekonomi nyata,” pungkas Ahmad.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *