Posted in

Energi Terbarukan dari Aktivitas Sehari-hari: Saat Langkah Kaki Ikut Menyalakan

Ketika mendengar istilah energi terbarukan, umumnya pikiran langsung tertuju pada panel surya di atap rumah atau turbin angin besar di tengah laut. Alam memang menjadi sumber utama energi bersih. Namun, pernahkah terpikir bahwa manusia sebenarnya juga menghasilkan energi setiap hari?

Setiap langkah kaki, setiap pintu yang didorong, bahkan keramaian di stasiun atau kampus—semua menyimpan energi yang selama ini terbuang percuma.

Teknologi Piezoelectric: Mengubah Tekanan Menjadi Listrik

Teknologi masa kini memungkinkan tekanan dari langkah manusia diubah menjadi energi listrik menggunakan material khusus bernama piezoelectric. Teknologi ini dapat dipasang di lantai area ramai yang dilalui orang, seperti stasiun kereta, terminal, atau pusat perbelanjaan.

Bayangkan jika ribuan orang berjalan setiap hari di satu lokasi—energi kecil dari setiap langkah akan terkumpul dan dapat dimanfaatkan untuk menyalakan lampu, papan informasi, atau sistem sensor. Tanpa disadari, aktivitas biasa berubah menjadi kontribusi energi.

Transformasi Peran Gedung dalam Sistem Energi

Selama ini gedung selalu dicap sebagai “pemakan listrik”. AC, lampu, lift—semuanya membutuhkan energi besar. Namun di masa depan, gedung dapat berubah peran.

Panas tubuh manusia di ruangan tertutup, misalnya, dapat dimanfaatkan kembali untuk membantu sistem penghangat atau pendingin. Dengan desain yang tepat, gedung bukan hanya tempat bekerja atau belajar, tetapi juga mesin energi kecil yang cerdas.

Kepadatan Penduduk sebagai Aset Energi

Menariknya, sistem energi berbasis aktivitas manusia justru paling cocok diterapkan di kota padat. Semakin ramai, semakin besar energi yang dapat dikumpulkan. Ini kebalikan dari anggapan bahwa kepadatan penduduk selalu menjadi masalah.

Dengan bantuan teknologi digital seperti sensor dan Internet of Things (IoT), sistem ini dapat menyesuaikan diri dengan jam sibuk, acara besar, atau pola aktivitas masyarakat. Kota pun dapat “merasakan” warganya.

Peran Pendukung dalam Sistem Energi

Tentu saja, energi dari aktivitas manusia tidak akan menggantikan pembangkit listrik besar. Namun, perannya penting sebagai energi pendukung. Sedikit demi sedikit, beban listrik utama dapat dikurangi—dan yang lebih penting, kesadaran masyarakat terhadap energi bersih meningkat.

Ketika orang tahu bahwa langkah mereka dapat menyalakan lampu, hubungan antara manusia dan energi menjadi lebih dekat dan personal.

Energi terbarukan tidak selalu harus dicari jauh ke gunung, laut, atau langit. Kadang, ia ada tepat di bawah kaki kita. Aktivitas sehari-hari yang selama ini dianggap sepele ternyata menyimpan potensi besar jika dilihat dengan cara yang berbeda.

Mungkin, di masa depan, kita tidak hanya “menggunakan” energi—tetapi menjadi bagian dari sistem energi itu sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *