Posted in

Melihat ‘Pakatan’, Tradisi Warga Sambas Saat Acara Pernikahan

Sebagian besar pernikahan di Kabupaten Sambas berlangsung selama dua hari dengan tradisi yang masih dipertahankan. Mayoritas warga Sambas memilih hari Sabtu dan Minggu untuk melangsungkan pernikahan.

Hari pertama disebut ‘Pakatan’, yaitu acara makan sore dengan menu khusus yang tidak menggunakan ayam. Menu yang disajikan antara lain cencalok, ikan asin, gulai keladi, sambal belacan, dan pucuk ubi. Pada hari ini, masyarakat setempat datang dengan membawa ayam sebagai sumbangan, yang kemudian langsung dipotong untuk dimasak pada hari berikutnya.

Budaya Gotong Royong dalam Tradisi Pakatan

Tradisi ini terus dilestarikan karena masyarakat saling membantu satu sama lain, terutama saat ada acara pernikahan. Baik tetangga maupun keluarga jauh turut serta sehingga semangat gotong royong sangat kuat. Semua kalangan, dari orang dewasa hingga anak-anak, ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti mencuci piring, memotong ayam, hingga mencabuti bulu-bulu ayam.

Selain membantu mencabuti bulu ayam, ada juga yang turut serta memasak nasi dalam jumlah besar untuk kebutuhan acara. Para laki-laki membantu menunjang atau membuat tarub, yaitu tenda untuk acara makan bersama, yang juga menjadi bagian dari tradisi hari ‘Pakatan’.

Acara Belarak di Hari Kedua

Pada hari berikutnya, terdapat acara belarak yang dilaksanakan pada pagi hari sekitar pukul 09.00 atau 10.00 WIB. Pada acara ini, mereka akan menyantap ayam yang bisa berasal dari pihak pengantin atau sumbangan masyarakat setempat yang datang pada hari pertama saat ‘Pakatan’. Selain ayam, masyarakat juga dapat menyumbangkan beras hingga uang untuk membantu pihak pengantin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *