Posted in

Viral Temuan Struktur Batu di Sleman Disebut Candi, BPCB DIY Jelaskan Dugaan Petirtaan

Sebuah video yang viral di media sosial dengan jumlah penonton mencapai 1,5 juta kali mengklaim adanya penemuan struktur mirip candi di Dusun Pereng, Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan, Sleman. Video tersebut diberi judul “Candi ini tiba-tiba muncul sendiri.”

Menanggapi viralnya video tersebut, Pamong Budaya Ahli Pertama staf Pemugaran Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta, R.A. Retno Isnurwindryaswari, memberikan klarifikasi bahwa struktur yang ditemukan bukan merupakan candi, melainkan diduga sebagai petirtaan atau bangunan dengan fungsi serupa.

Status ODCB dan Proses Penetapan

“Temuan tersebut dugaan sementara adalah petirtaan atau bangunan sederhana yang terindikasi hanya tinggal lantai dan struktur yang diduga dinding (belum tentu dinding),” kata Retno dihubungi, Jumat (19/12).

Retno menjelaskan bahwa lokasi tersebut sebelumnya telah menjalani proses ekskavasi pada tahun 2021. Hingga saat ini, struktur tersebut belum ditetapkan sebagai Cagar Budaya dan masih menyandang status sebagai Objek yang Diduga Cagar Budaya (ODCB).

“Belum dilakukan penetapan sebagai CB karena ada proses penetapan yang sebelumnya objek harus dikaji terlebih dahulu oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB),” tambahnya.

Objek yang Diduga Cagar Budaya (ODCB) yang ditemukan seorang warga di Prambanan, Sleman. Foto: Pandangan Jogja/Resti Damayanti

Deskripsi Fisik Struktur

Secara fisik, struktur yang ditemukan tersusun dari batu tuff atau tufa (batu putih) yang membentuk sudut menyerupai huruf L dengan ukuran sekitar 6×6 meter. Selain itu, ditemukan pula batu-batu blok persegi, bagian dinding luar, serta bagian atap pagar yang telah terlepas.

“Struktur ini menampakkan diduga dinding setinggi kira-kira 100 cm dan susunan yang diduga merupakan lantai,” ungkapnya.

Jalan menuju Objek yang Diduga Cagar Budaya (ODCB) yang ditemukan seorang warga di Prambanan, Sleman. Foto: Pandangan Jogja/Resti Damayanti

Keterkaitan dengan Petilasan dan Kompensasi

Terkait latar belakang kawasan tersebut, Retno menjelaskan bahwa lokasi penemuan memiliki keterkaitan dengan petilasan Kyai Langgen, tokoh yang dipercaya masyarakat setempat. Ia juga menyebut bahwa proses penemuan tersebut telah disertai pemberian kompensasi kepada penemu dan pemilik lahan.

“Sejarahnya panjang karena berkaitan juga adanya lokasi di sekitar lingkungan situ ada petilasan Kyai Langgen yang sangat dipercaya masyarakat setempat seperti tempat beliau membuat keris,” ujarnya.

“Masyarakat saat itu bersedia untuk menjaga. Penemuan ini pernah mendapatkan kompensasi dari BPCB DIY saat itu,” tambahnya.

Konfirmasi dari Pemerintah Setempat

Hal senada disampaikan Lurah Sumberharjo, Kurniawan Widiyanto. Ia membenarkan bahwa tumpukan batu yang kini kembali ramai diperbincangkan tersebut merupakan petirtaan, dan proses penggaliannya dulu melibatkan pihak kalurahan serta warga sekitar.

“Waktu itu lapor ke saya, dari saya lapor ke BPCB, kemudian ditindaklanjuti. Akhirnya di situ bukan situs, tapi hanya semacam batu yang ditata, kemungkinan petirtaan,” kata Wawan—sapaan akrabnya—saat ditemui di kantornya, Kamis (18/12).

“Diputuskan bahwa itu bukan situs, bukan. Diserahkan kepada warga, silakan mau diteruskan silakan, mau nggak pun juga nggak apa-apa,” lanjutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *