Ketua RT di Cilegon Ungkap Kondisi Keluarga Anak Politikus PKS yang Tewas di Rumah Berpilar
Muhammad Axel Miller (9 tahun) meninggal dunia di rumah mewahnya di Perumahan BBS 3, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon. Korban merupakan putra dari Maman Suherman yang merupakan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ketua RT setempat, Istianto (65), menyebut ayah korban adalah sosok yang baik kepada warga sekitar dan tidak pernah memiliki persoalan apa pun.
Bahkan, ayah korban merupakan figur yang selalu mudah saat dimintai bantuan, termasuk dalam hal permohonan dana bila ada kegiatan masyarakat setempat.
Keluarga yang Sibuk dengan Aktivitas
“Pak Maman itu baik, supel, dermawan juga karena setiap kita minta bantuan dana itu selalu cepat, orangnya baik. Artinya dengan tetangga pun tidak pernah ada masalah,” kata Istianto ditemui di kediamannya, Jumat (19/12) sore.
Meski demikian, disampaikan Istianto, kedua orang tua korban merupakan sosok yang cukup sibuk sehingga jarang berada di rumah. Hal itu dikarenakan ayah korban memiliki perusahaan yang bergerak di bidang alat-alat industri. Sementara ibu korban merupakan pegawai kantoran.
“Beliau (Maman) punya kantor di Citangkil, jadi biasanya namanya punya perusahaan sendiri ya gimana datangnya, tapi memang sering di sana. Dan istrinya kerja juga, jadi di rumah itu paling anaknya sama ART,” kata Istianto.
Kekhawatiran Masyarakat Setempat
Sementara warga di Perumahan BBS 3, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon masih dilanda kecemasan imbas kejadian ini. Istianto mengatakan, masyarakat masih khawatir lantaran belum terungkapnya kasus kematian yang menimpa putra bungsu Dewan Pakar PKS Kota Cilegon tersebut.
Menurutnya, beredar isu dugaan perampokan membuat warga takut sehingga lebih memilih waspada dengan mengunci pagar rumah meski di siang hari.
“Karena saat ini masyarakat masih was-was, kita sekarang mulai siang hari itu udah mengunci pagar, sudah waspada karena takut menimpa ke kita karena kemarin itu isunya perampokan,” kata Istianto.
“Malah ada juga masyarakat yang ngomong sudah nyiapin senjata di rumah buat jaga-jaga. Ya mungkin itu cuma kekhawatiran masyarakat saja,” imbuhnya.
Harapan untuk Penyelesaian Kasus
Ia berharap aparat penegak hukum segera mengusut kasus tewasnya bocah 9 tahun di lingkungan tempat tinggalnya guna memberikan rasa tenang bagi masyarakat yang lain.
“Kita berharap secepatnya bisa terungkap modus apa, kan kalau sudah terungkap modusnya bukan perampokan ya lebih tenang aja karena yang diarah berarti 1 rumah. Kalau perampokan kan khawatirnya menyasar ke rumah lain karena di sini banyak juga yang rumahnya kerap kosong karena suami istri bekerja,” ujarnya.
Kondisi Korban Menurut Pemeriksaan Medis
Kasi Humas Polres Cilegon AKP Sigit Dermawan mengatakan, dari hasil pemeriksaan tim medis di rumah sakit, ditemukan sebanyak 19 luka tusuk senjata tajam dan 3 luka memar akibat benda tumpul di tubuh korban.
“Setelah diperiksa, itu ada 22 luka, terdiri dari 19 luka tusukan atau kekerasan benda tajam, dan 3 luka memar dari kekerasan benda tumpul,” kata Sigit.
Luka yang dialami korban berada di sekujur tubuh hingga leher sehingga mengakibatkan pendarahan hebat yang membuat korban menghembuskan napas terakhirnya.
“Di leher ada (luka tusuk), di sekujur tubuhnya ada luka,” ujarnya.
Polisi masih terus melakukan pemeriksaan dan penyelidikan guna mencari barang bukti untuk mengungkap identitas pelaku, termasuk mencari benda yang digunakan untuk melukai korban.