Kejadian mencekam terjadi di Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) KM 80, Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Musi Rawas Utara (Muratara), pada Sabtu (20/12/2025) dini hari. Sebuah bus antarkota Medan Jaya yang membawa puluhan pemudik Natal dan Tahun Baru 2026 terbakar dengan hebat tepat di depan Mapolres Muratara.
Meskipun api melahap seluruh badan bus, tidak ada satu pun penumpang yang menjadi korban. Keberhasilan evakuasi ini tidak lepas dari kesigapan sopir dan personel kepolisian yang sedang berjaga dalam Operasi Lilin Musi 2025.
Detail Kendaraan dan Rute Perjalanan
Bus dengan nomor polisi BK 7439 LD tersebut mengangkut 41 penumpang, dua sopir, dan satu kernet. Kendaraan ini berangkat dari Cililitan, Jakarta Timur, dengan tujuan akhir Medan, Sumatra Utara. Saat kejadian, bus sedang melaju dari Lubuk Linggau menuju Jambi.
Kasat Lantas Polres Muratara AKP MA Karim menerangkan, peristiwa bermula ketika sopir Raya Sembiring melihat indikator peringatan pada panel kendaraan. Merasa ada kejanggalan, ia segera menepikan bus dan memeriksa bagian belakang mesin.
“Dari hasil pengecekan, muncul percikan api yang diduga akibat korsleting listrik. Api kemudian menjalar ke bagian AC dan cepat membesar,” kata AKP Karim.
Proses Evakuasi dan Penanganan Darurat
Melihat situasi darurat, sopir langsung menginstruksikan seluruh penumpang untuk turun dan menyelamatkan diri. Dalam kondisi panik, penumpang sempat mengeluarkan barang dari bagasi dan mencoba memadamkan api dengan air dari toilet bus. Namun kobaran api tak terkendali dan membakar seluruh kendaraan.
Petugas kepolisian yang sedang berjaga di sekitar Mapolres Muratara langsung bergerak cepat mengamankan lokasi, mengatur lalu lintas, serta menghubungi pemadam kebakaran. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 04.00 WIB, namun bus dipastikan hangus total dengan estimasi kerugian mencapai Rp1 miliar.
Respons Kemanusiaan dari Kepolisian
Tidak berhenti pada penanganan kebakaran, Polres Muratara juga menunjukkan respons kemanusiaan. Kabag Ops Polres Muratara Kompol Zulfikar menyatakan pihaknya segera mendirikan dapur lapangan untuk membantu kebutuhan dasar para penumpang yang terdampak.
“Ini bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat. Dapur lapangan kami dirikan sebagai tindak lanjut perintah pimpinan agar para penumpang tetap mendapat pelayanan dan rasa aman,” ujarnya.
Seluruh penumpang kini telah dievakuasi ke tempat aman sambil menunggu penanganan lanjutan dari pihak perusahaan bus. Insiden ini menjadi pengingat pentingnya kesiapan kendaraan angkutan umum, terutama di tengah padatnya arus mudik Natal dan Tahun Baru.