Posted in

Antisipasi Banjir Rob di Demak saat Nataru, Polisi Siapkan Jalur Alternatif

Kepolisian telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi potensi banjir rob di wilayah Demak, Jawa Tengah, selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyediakan jalur alternatif bagi kendaraan besar maupun kecil.

Penjelasan Langsung dari Petugas

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Kepala Operasi (Wakaops) Operasi Lilin 2025, Brigjen Faizal, saat ditemui di Silang Monas Barat, Jakarta Pusat, Jumat (19/12).

“Sudah ada. Jadi antisipasinya itu sudah ada. Jadi misalnya kayak di Demak itu. Kita sudah menyiapkan di jalur yang selatan. Nah, gitu. Kemudian juga disiapkan jalur-jalur alternatif yang khusus untuk kendaraan besar, khusus untuk kendaraan kecil. Karena ada jalur yang kita siapkan khusus untuk kendaraan kecil, tidak mungkin dilewatkan kendaraan besar,” kata Faizal.

Apel gelar pasukan operasi kepolisian terpusat Lilin 2025 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (19/12/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan

Berdasarkan Prediksi Cuaca BMKG

Kepolisian menjelaskan bahwa langkah antisipasi ini diambil dengan mempertimbangkan prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menunjukkan tingginya potensi hujan sepanjang bulan Desember.

“Prediksi BMKG itu kemarin kita lihat itu dari prediksi BMKG itu sangat riskan sekali di bulan Desember ini. Itu hampir seluruh Jawa itu hijaunya, hijau yang tebal. Artinya kan curah hujannya cukup tinggi untuk menjadi banjir,” ujarnya.

Penanganan Berdasarkan Karakter Banjir

Penanganan akan disesuaikan dengan karakter banjir yang terjadi. Apabila banjir rob bersifat sementara, petugas masih dapat menunggu air surut. Namun, jika genangan berlangsung lama, maka pengalihan arus akan dilaksanakan.

“Kalau misalnya rob yang bisa cepat hilang itu bisa kita tunggu. Tapi kalau yang lama itu artinya kita melakukan pengalihan baru,” ucapnya.

Kendaraan bermotor menembus jalan raya pantura Demak KM 8 ruas Demak-Semarang yang tergenang rob di Demak, Jawa Tengah, Rabu (13/5). Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan

Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Tol

Sementara untuk ruas jalan tol, tidak akan ada rekayasa lalu lintas berskala besar seperti one way nasional. Rekayasa yang diterapkan bersifat situasional dan selektif.

“Kalau untuk di tol sendiri prediksi kita, kita tidak akan melakukan rekayasa yang terlalu ekstrem, seperti one-way nasional. Ini paling hanya kita melakukan buka tutup, kemudian contra flow. Contra flow pasti sangat selektif sekali karena tadi itu pergerakannya kan bergelombang nih,” jelas Faizal.

Perhatian Khusus untuk Wilayah Lain

Selain Demak, kepolisian memberikan perhatian khusus pada wilayah Jawa Barat yang memiliki kondisi geografis pegunungan dan banyak destinasi wisata.

“Ya, kalau di Jawa Barat kan memang geografisnya kan memang pegunungan. Dan salah satu memang yang perlu diantisipasi adalah di daerah Jawa Barat. Terutama yang tempat-tempat rekreasi, Jawa Barat itu adalah paling banyak tempat rekreasinya. Selain Puncak, masih ada di Lembang. Kemudian di daerah-daerah selatan itu juga termasuk yang perlu diantisipasi,” ujarnya.

Antisipasi Hambatan Penyeberangan

Kepolisian juga menyinggung potensi hambatan penyeberangan akibat cuaca buruk, khususnya di lintasan Banyuwangi–Gilimanuk dan Merak–Bakauheni. Mereka telah menyiapkan sistem penyangga.

“Jadi tadi itu adalah sistem. Kita menyiapkan bumper zone, kemudian akan beberapa rest area untuk istirahat sementara,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *