Posted in

Chef Asal Padang Jelaskan Perbedaan Daging Ayam Kampung dan Pejantan

Sebagian orang mungkin mengalami kebingungan saat hendak menyantap olahan daging ayam kampung maupun pejantan. Secara sekilas, penampilan kedua jenis ayam tersebut memang terlihat mirip, terutama pada tekstur dagingnya yang sulit dibedakan.

Kedua varian ayam ini paling sering digunakan dalam berbagai masakan khas Padang. Biasanya diolah menjadi gulai atau sekadar digoreng. Cita rasa dan tekstur dagingnya yang khas mampu memberikan sensasi kenikmatan lebih pada makanan.

Perbedaan Mendasar Ayam Kampung dan Pejantan

Namun sebenarnya kedua jenis ayam ini memiliki perbedaan yang dapat dikenali dengan mudah. Seperti dijelaskan Uda Dian Anugrah, Minangkabau Chef asli Padang yang memaparkan perbedaan antara ayam kampung dan pejantan. Berikut penjelasan lengkapnya!

Ilustrasi daging ayam pejantan. Foto: VIS Fine Art/Shutterstock

Menurut Chef Uda Dian, ayam pejantan di peternakan umumnya tidak dijual untuk konsumsi. Daging ayam ini biasanya diolah menjadi pakan ternak lainnya.

“Kalau di dalam dunia peternakan, dia (ayam pejantan) itu sering dibuang, lho. Pas masih bayi itu dia digiling hidup-hidup untuk pakan ternak lagi, jadi jarang yang punya kesempatan hidup lama,” terangnya saat ditemui beberapa waktu lalu dalam acara cooking class di Jakarta.

Lebih lanjut, Uda Dian menyebutkan bahwa sejatinya ayam pejantan juga termasuk jenis ayam boiler. “Kalau ayam pejantan itu dia langsing, dia sama-sama boiler,” tambahnya.

Karakteristik dan Penggunaan dalam Masakan

Uda Dian juga menjelaskan bahwa jumlah ayam pejantan biasanya lebih banyak, namun karena kondisi fisiknya yang kecil membuat orang enggan mengonsumsi dagingnya yang terbilang sedikit.

“Tapi, ternyata pas besar, ayam pejantan dia mirip teskturnya dengan ayam kampung, memasaknya lebih cepat dan harganya lebih murah. Ayam kampung muda terlalu kecil, ayam kampung besar dagingnya terlalu alot. Makanya banyak orang di Padang ambil ayam pejantan,” tutur Uda Dian.

Sementara itu, cara paling mudah membedakan ayam kampung dan pejantan, menurut Uda Dian adalah setelah dihidangkan menjadi masakan matang.

“Cara paling mudah membedakan ketika makan. Kalau ayam kampung beneran kakinya lebih panjang, (tulang) pahanya, tuh lebih jenjang, lebih tinggi, ketika digigit dia lebih keras. Even dagingya itu empuk, tapi tulangnya keras,” katanya.

Sedangkan ayam pejantan memiliki daging yang memang teksturnya mirip ayam kampung, tapi biasanya tulangnya lebih mudah digigit. “Nah, kalau di rumah makan Padang suka gigit-gigit tulang ayam, kalau tulang ayamnya besar dan mudah digigit, nah, itu sudah pasti pejantan, tapi kalau itu ayam kampung akan susah digigitnya,” tutup Uda Dian.

Setelah mengetahui penjelasan Uda Dian tersebut, kini Anda tidak perlu bingung lagi mengenai perbedaan ayam kampung dan pejantan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *