Dinas Bina Marga DKI Jakarta mengumumkan bahwa perbaikan trotoar di Jalan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat, akan dilaksanakan secara bertahap. Program ini telah dimasukkan dalam rencana kerja Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat dan direncanakan mulai diimplementasikan pada tahun 2026.
“Tahun 2026 Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Pusat telah memprogramkan penataan trotoar di Jalan Bendungan Hilir secara bertahap. Namun, jika ada kewajiban pengembang akan dikoordinasikan dengan unit kerja terkait untuk memonitoring kewajiban tersebut supaya diselesaikan,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Siti Dinarwenny, saat dihubungi kumparan, Minggu (21/12).
Pernyataan tersebut disampaikan setelah mengamati kondisi trotoar di area Benhil, khususnya di depan Pasar Benhil, yang dianggap tidak bersahabat bagi pejalan kaki. Siti menekankan bahwa trotoar seharusnya berfungsi sebagai ruang utama bagi pejalan kaki, terutama di wilayah dengan aktivitas padat dan akses transportasi publik.
“Trotoar disediakan untuk pejalan kaki dan memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas masyarakat sehari-hari, terutama di kawasan yang ramai dan terhubung dengan perkantoran serta transportasi umum seperti MRT dan halte. Karena itu, kenyamanan dan keselamatan pejalan kaki menjadi perhatian kami,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa untuk kondisi fisik trotoar, seperti permukaan yang rusak atau tidak rata, perawatan dilakukan secara rutin sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan.
“Untuk kondisi fisik trotoar, seperti permukaan yang rusak atau tidak rata, Dinas Bina Marga secara rutin melakukan pemeliharaan berdasarkan kondisi dan tingkat kebutuhan di lapangan,” ungkap Siti.
“Sementara itu, penggunaan trotoar yang tidak sesuai peruntukan, seperti adanya parkir liar kendaraan dan adanya palet kayu pembatas di atas trotoar, memang perlu dilakukan penertiban yang kewenangannya berada pada Satpol PP dan Dinas Perhubungan,” lanjutnya.
Mengenai keberadaan tiang utilitas dan kabel yang sering menghalangi pergerakan pejalan kaki, penataannya dilakukan melalui koordinasi dengan instansi serta operator yang bersangkutan.
“Terkait keberadaan tiang utilitas dan kabel, penataannya dilakukan melalui koordinasi dengan instansi dan operator terkait, karena pengelolaannya berada di bawah kewenangan masing-masing pihak. Proses penyesuaian dilakukan secara bertahap dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan kelancaran layanan,” jelas Siti.
Siti menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi agar trotoar tetap berfungsi sebagai ruang yang aman dan nyaman, terutama di area dengan aktivitas tinggi dan akses transportasi publik.
“Ke depan, Dinas Bina Marga akan terus melakukan evaluasi agar fungsi trotoar tetap terjaga sebagai ruang aman dan nyaman bagi pejalan kaki, khususnya di kawasan dengan aktivitas tinggi dan akses ke transportasi umum,” pungkasnya.
Kondisi Trotoar Benhil Saat Ini

Sebelumnya, trotoar di depan Pasar Benhil tidak lagi berfungsi sebagai jalur pejalan kaki biasa. Jalan tersebut berubah menjadi lorong sempit penuh rintangan, di mana langkah harus dipilih dengan hati-hati, kepala sedikit menunduk, dan kadang menguji keberanian untuk turun ke jalan.
Pengamatan di lokasi menunjukkan trotoar tersebut tidak sepenuhnya bebas. Sekitar lima tiang berdiri sepanjang jalur, dua di antaranya berada tepat di tengah trotoar. Tiang lainnya berada di sisi namun tetap mengurangi ruang langkah. Pada salah satu tiang terdapat banner panjang yang hampir menutupi seluruh jalur.
Selain tiang, terdapat deretan cone parkir, kayu, dan tali rafia yang memotong alur jalan. Pejalan kaki harus melangkahi tali, menghindari kayu, atau berhenti sejenak untuk memastikan langkah selanjutnya aman.
Moko (30), seorang pejalan kaki yang melintas, langsung merasakan kondisi tersebut. Setelah berlari dari kawasan Benhil ke Kebon Sirih, ia kembali melintasi trotoar itu, jalur yang sering ia gunakan setelah pulang kerja.
Pendapat Warga tentang Trotoar
“Ya ini kan mana udah sempit ya di atas, terus ada tiang, ada dibatasin ini. Jadi aksesnya udah cuma buat satu orang aja, udah dibatasin ini, nyusahin pejalan kaki sih. Jadi mana yang di bawahnya buat parkiran mobil, mau ke yang seberang jalan juga takut keserempet gitu sih. Jadi minusnya di Benhil ini meskipun dekat Sudirman, tapi akses ke Benhilnya masih kurang diperhatiin sih pejalan kaki,” ujarnya di kawasan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (21/12).
