Masyarakat Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, dikejutkan oleh kemunculan awan berbentuk pusaran atau yang dikenal sebagai awan lenticularis pada Rabu (17/12).
Kejadian alam tersebut berhasil diabadikan oleh penduduk setempat dan kemudian menjadi viral di berbagai platform media sosial. Dalam rekaman video yang beredar, terlihat jelas bentuk awan yang menyerupai pusaran.
“Pusaran tuh, makin ke tarik nih awannya ini nih ke tarik, Burung Elang aja tadi kesedot, waw fenomena alam hari ini guys di atas Gunung Tanggamus, di pucuk Gunung Tanggamus guys, waw mudah-mudahan tidak terjadi apa apa yah guys yah,” kata suara perekam video.
Menurut Ari, salah seorang warga setempat, peristiwa ini terjadi di Gunung Tanggamus, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus pada Rabu (18/12).
Ia mengungkapkan bahwa kemunculan awan tersebut sempat menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat. Namun, ia bersyukur karena tidak terjadi fenomena alam lain seperti puting beliung.
“Iya kemarin itu muncul tiba-tiba, lumayan lama tapi kemudian hilang, kami pikir bakal terjadi puting beliung. Pada takut awalnya, untung nggak terjadi apa-apa,” katanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Raden Inten Lampung menjelaskan bahwa fenomena ini disebut sebagai awan lentikularis.
“Awan tersebut biasa terbentuk akibat dari udara lembab yang naik secara stabil kemudian mendingin, membentuk gelombang saat angin bertiup melintasi pegunungan atau perbukitan sehingga terbentuk awan halus melingkar seperti pusaran,” ucap dia.
“Fenomena ini menandakan adanya angin kencang dan turbulensi di lapisan atas yang berbahaya untuk aktivitas penerbangan,” lanjut Prakirawan BMKG, Helena Adianova.
Menurut Helena, fenomena awan Lenticularis tidak berdampak langsung terhadap masyarakat. Hal ini disebabkan karena angin kencang hanya terjadi di lapisan atmosfer bagian atas.
“Namun, awan ini berbahaya untuk aktivitas penerbangan karena dapat menimbulkan turbulensi di sekitarnya. Selain itu, apabila terdapat pemukiman di lereng atau puncak gunung agar tetap berhati-hati akan adanya potensi angin kencang,” sebut dia.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak panik karena fenomena ini bukan merupakan pertanda bencana alam apa pun.
“Kepada masyarakat diimbau untuk tidak panik karena fenomena ini bukan merupakan pertanda bencana apa pun. Kejadian alam ini biasa terjadi di sekitar pegunungan, termasuk di Gunung Tanggamus,” pungkasnya.