Israel Serang Tempat Penampungan Pengungsi Gaza, Enam Warga Sipil Tewas
Pasukan militer Israel melancarkan serangan terhadap lokasi penampungan pengungsi di wilayah Gaza pada hari Jumat, 19 Desember 2025. Serangan tersebut mengakibatkan enam orang meninggal dunia, termasuk beberapa anak-anak.
Menurut keterangan Direktur Rumah Sakit Al-Shifa Kota Gaza, Mohammed Abu Salmiya, kepada AFP, korban terdiri dari seorang bayi berusia empat bulan, seorang remaja perempuan 14 tahun, serta dua pria dan dua wanita dewasa.
Selain korban tewas, terdapat dua orang lainnya yang masih dinyatakan hilang di bawah tumpukan reruntuhan bangunan.
Klaim Militer Israel
Dalam pernyataan resminya, pihak Israel menyatakan bahwa pasukan mereka menembak terhadap individu-individu yang dianggap mencurigakan.
“Selama aktivitas operasional di area Garis Kuning di Jalur Gaza utara, sejumlah individu yang mencurigakan diidentifikasi di struktur komando di sebelah barat Garis Kuning,” demikian pernyataan tersebut.
Respons dan Kondisi di Gaza
Pada hari Sabtu, 20 Desember 2025, puluhan warga Palestina berkumpul di sebuah rumah sakit di Kota Gaza untuk melaksanakan prosesi duka atas meninggalnya enam korban dalam serangan Israel tersebut.
Kelompok Hamas memberikan pernyataan keras pada hari Sabtu yang mengutuk serangan yang terjadi di tengah masa gencatan senjata.
“Kejahatan brutal yang dilakukan terhadap warga sipil yang tidak bersalah dan pelanggaran yang mencolok dan berulang terhadap perjanjian gencatan senjata,” tegas pernyataan Hamas.
Data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dirilis pada hari Sabtu menunjukkan bahwa setidaknya 401 warga Palestina telah menjadi korban tewas akibat tembakan Israel di wilayah tersebut sejak gencatan senjata mulai diberlakukan pada tanggal 10 Oktober.
