Posted in

Jalur Alternatif Puncak Terputus Akibat Banjir, Warga Bangun Jembatan Bambu Darurat

Akses jalur alternatif menuju kawasan Puncak di Desa Pasir Angin, Kabupaten Bogor, mengalami pemutusan akibat banjir. Situasi ini mengakibatkan gangguan pada arus lalu lintas, khususnya bagi pengguna jalan yang biasa melalui rute tersebut.

Berdasarkan pengamatan di lokasi, pengendara sepeda motor yang akan melintas dari Katulampa menuju Pasir Angin terpaksa menggunakan jembatan darurat berbahan bambu. Kendaraan roda empat tidak dapat melewati jalur tersebut.

Penyebab Kerusakan dan Rencana Perbaikan

Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Ujang Supardi, menyatakan bahwa pemutusan akses alternatif ke kawasan Puncak disebabkan oleh banjir yang menggerus pondasi jalan.

Ia menerangkan bahwa perbaikan akan dilakukan dengan pemasangan box culvert yang dimulai hari ini, dengan perkiraan waktu pengerjaan sekitar satu minggu.

“Pemasangannya hari ini harus dimulai karena box-nya sudah ada. Untuk pemasangan sekitar tiga hari, lalu tahap perapihan, totalnya sekitar satu minggu,” kata Ujang saat dihubungi, Kamis (25/12).

Menurut Ujang, pemasangan box culvert dipilih untuk mempercepat pemulihan lalu lintas di jalur alternatif menuju kawasan Puncak, mengingat pembangunan jembatan permanen membutuhkan waktu yang jauh lebih lama.

“Kalau pakai jembatan permanen itu lama, bisa sampai empat bulan. Sementara masyarakat membutuhkan akses cepat, apalagi menjelang libur Tahun Baru. Alat berat dan box sudah tersedia, lantainya juga sudah dipasang,” tuturnya.

Inisiatif Warga dan Kondisi Jalur

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Sutarman (73), mengatakan kerusakan terjadi akibat derasnya aliran banjir yang mengikis pondasi jalan.

“Kena air, jadi pondasinya jebol karena terkikis banjir,” ujarnya.

Sutarman menambahkan, jalur Pasir Angin merupakan akses alternatif yang sering digunakan masyarakat maupun wisatawan yang hendak menuju kawasan Puncak. Oleh karena itu, warga berinisiatif membangun jembatan darurat dari bambu untuk membantu pengendara sepeda motor.

“Setiap Sabtu dan Minggu jalur ini ramai kalau mau ke Puncak. Jembatan ini dibuat swadaya oleh masyarakat. Kalau mobil masih bisa lewat, biasanya lewat Gunung Geulis ke Gadog atau Megamendung,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *