Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY telah menyediakan 100 kuota peserta dalam Program Magang Jogja Peduli yang ditujukan bagi mahasiswa dan lulusan baru perguruan tinggi di Yogyakarta yang berasal dari wilayah terdampak bencana di Sumatera.
Menurut Koordinator Tim Komunikasi dan Informasi Kadin DIY, Y. Sri Susilo, program pemagangan ini dirancang untuk memberikan pengalaman kerja sekaligus mendukung keberlanjutan pendidikan serta kesiapan kerja para peserta yang terdampak bencana.
“Magang ini bertujuan memberikan pengalaman kerja. Selain itu, magang juga bisa dikaitkan dengan konversi nilai bagi mahasiswa yang terdampak,” ujar Sri Susilo.
Program untuk Mahasiswa dan Lulusan Baru
Program ini tidak hanya menyasar mahasiswa aktif, tetapi juga lulusan baru yang belum mendapatkan pekerjaan.
“Tidak hanya untuk mahasiswa, program ini juga ditujukan bagi pre-graduate, yaitu mereka yang baru lulus tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Mereka juga akan diberi kesempatan magang di perusahaan-perusahaan yang dikoordinasikan Kadin,” katanya.
Program Magang Jogja Peduli dijadwalkan dimulai pada awal 2026, dengan peserta ditargetkan mulai menjalani magang pada periode Maret–April 2026.
Persiapan dan Sosialisasi Program
Wakil Ketua Umum Kadin DIY Bidang Revitalisasi Vokasi, SDM, dan Ketenagakerjaan, Rommy Heryanto, menyatakan bahwa tahap awal program difokuskan pada pendataan dan asesmen calon peserta magang.
Pendataan dilakukan melalui kerja sama dengan ikatan mahasiswa serta perguruan tinggi untuk memetakan asal kampus dan latar belakang jurusan peserta. Secara paralel, Kadin DIY juga melakukan pendataan perusahaan penerima magang dengan melibatkan asosiasi anggota Kadin DIY, seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, API, Asmindo, Ashepi, Astaku, serta perusahaan anggota Kadin DIY lainnya.
“Saat ini program masih dalam tahap persiapan dan sosialisasi kepada asosiasi dan perusahaan. Direncanakan akan ada dua kali kegiatan sosialisasi hingga Januari 2026,” ujar Rommy.
Program Berkelanjutan dan Kerja Sama
Rommy menjelaskan bahwa meskipun digagas sebagai respons terhadap bencana di Sumatra, Program Magang Jogja Peduli bukan merupakan program sementara. Program ini menjadi bagian dari skema pemagangan berkelanjutan yang selama ini dijalankan Kadin DIY bersama Pemerintah Daerah DIY melalui Disnakertrans DIY serta Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) DIY.
Kadin DIY juga telah memiliki nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di DIY. Program Magang Jogja Peduli menjadi salah satu bentuk realisasi kerja sama tersebut, dengan pelaksanaan yang melibatkan koordinasi berkelanjutan bersama kampus-kampus dan Disnakertrans DIY.
Sektor dan Durasi Pemagangan
Sektor pemagangan meliputi hospitality atau perhotelan (food and beverage, housekeeping), garmen dan tekstil, furnitur dan kerajinan, teknologi informasi, pemasaran dan digital marketing, manufaktur, jasa, serta sektor lain sesuai kebutuhan perusahaan. Program magang direncanakan berlangsung selama enam bulan.
Untuk perusahaan penyelenggara, Kadin DIY menargetkan keterlibatan sebanyak mungkin perusahaan anggota. Berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan, jumlah peserta magang pada setiap perusahaan tidak boleh melebihi 20 persen dari total karyawan tetap.