Posted in

Kemendikti Alokasikan Dana Lebih dari Rp 100 Miliar untuk Penelitian Dosen

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti) menyiapkan alokasi anggaran melebihi Rp 100 miliar untuk mendukung kegiatan penelitian dosen yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat.

“Kira-kira Rp 100 miliar lebih dananya,” ungkap Mendikti Brian Yuliarto seusai membuka acara Repertoar 2025: Refleksi dan Arah Pengembangan Sains dan Teknologi di Gedung Kemendikti, Jakarta Pusat, Sabtu (20/12).

Fokus pada Solusi Permasalahan Lokal

Brian menjelaskan bahwa pendanaan tersebut bertujuan mendorong dosen dari perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia agar menghasilkan karya inovatif yang mampu menjawab persoalan di lingkungan sekitar.

“Kita memberikan pendanaan dan juga mendorong para dosen, baik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia, untuk membuat karya-karya yang bisa menjawab permasalahan dan memberikan solusi di masyarakat sekitar,” kata dia.

Ia memberikan contoh beberapa inovasi yang sedang dikembangkan, meliputi teknologi produksi garam, pewarna berbahan alami, hingga pengembangan kapal nelayan bertenaga listrik. Menurutnya, penelitian tersebut dirancang agar sesuai dengan kondisi dan potensi lokal.

“Dosen-dosen mengidentifikasi permasalahan di tingkat lokal, sumber daya lokal apa yang melimpah tetapi belum dimanfaatkan, serta persoalan apa yang belum terselesaikan. Hal-hal inilah yang kemudian diteliti. Ini merupakan karya inovatif yang beriringan dengan kondisi lokal,” ucap Brian.

Dari Prototipe ke Skala Industri

Penelitian yang didanai saat ini, lanjut Brian, masih berada pada tahap prototipe atau proyek percontohan. Ke depan, Kemendikti mendorong agar hasil penelitian tersebut dapat disosialisasikan kepada industri agar tidak berhenti pada tahap penelitian.

“Kita mengundang industri-industri untuk melihat ini sebagai peluang dan dapat mengambil peran, tentu bekerja sama dengan para peneliti, untuk meningkatkan skala pilot menjadi skala industri,” jelasnya.

Brian menambahkan bahwa pendanaan penelitian tersebut merupakan kelanjutan dari program penelitian sebelumnya.

“Sebenarnya ini kelanjutan dari program riset yang ada di Risbang (Ditjen Riset dan Pengembangan) juga. Di sana anggarannya lebih dari Rp 1 triliun,” ungkapnya.

“Kalau di sana fokus pada riset dasar, ini adalah riset yang berdampak langsung bagi masyarakat. Nanti untuk industri juga ada pendanaan dari Risbang, tentu tetap bekerja sama dengan Ditjen Saintek,” sambung dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *