Posted in

Kepala Daerah di Sumsel Diminta Tak Rayakan Malam Tahun Baru Berlebihan

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menekankan pentingnya sikap empati dan kepedulian sosial dalam menyambut pergantian Tahun Baru 2026. Melalui surat edaran yang ditujukan kepada seluruh bupati dan wali kota, ia meminta para kepala daerah di Sumsel menjadi contoh dalam menjaga kesederhanaan di tengah duka akibat bencana alam yang melanda beberapa wilayah di Sumatera.

Surat edaran bernomor 090/SE/1/2025 tersebut berisi imbauan agar pemerintah daerah menyikapi malam pergantian tahun dengan bijaksana, tidak berlebihan, serta mengutamakan rasa kemanusiaan terhadap masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang sedang terdampak bencana.

Momentum Refleksi Bukan Euforia

Dalam edaran itu, Herman Deru menegaskan bahwa pergantian tahun seharusnya dimaknai sebagai momentum refleksi, bukan ajang euforia. Ia meminta agar aktivitas yang berpotensi memicu keramaian berlebihan dihindari.

“Kepala daerah diminta tidak mendorong atau menyelenggarakan perayaan Tahun Baru yang bersifat euforia, seperti pesta terbuka, konvoi, atau kegiatan sejenis yang dapat mengganggu ketertiban umum,” tertulis dalam surat edaran yang ditandatangani pada 24 Desember 2025.

Surat Edaran yang dikeluarkan Gubernur Sumsel Herman Deru untuk kepala daerah di Sumsel terkait malam tahun baru. Foto : Dok Humas Pemprov Sumsel

Pengendalian Keamanan dan Ketertiban

Selain itu, Herman Deru juga memberikan instruksi agar masing-masing pemerintah kabupaten dan kota menyesuaikan langkah-langkah pengendalian keamanan dan ketertiban di wilayahnya. Tujuannya agar situasi tetap kondusif selama malam pergantian tahun.

Herman Deru menilai peran kepala daerah sangat penting dalam menjaga stabilitas sosial, terutama saat kondisi regional sedang diliputi keprihatinan. Ia berharap imbauan tersebut tidak hanya menjadi aturan administratif, tetapi benar-benar diterapkan di lapangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *