Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror melakukan penggeledahan terhadap sebuah rumah di Garut, Jawa Barat pada Selasa (23/12) malam. Operasi tersebut terkait dengan dugaan keterlibatan salah satu penghuni rumah, yaitu seorang pelajar SMK berusia 18 tahun, dengan paham Neo-Nazi.
Salah seorang tetangga pelajar tersebut mengaku terkejut ketika melihat tim Densus 88 yang berseragam dan bersenjata lengkap tiba di lokasi.
Reaksi Warga Saat Penggeledahan
“Rarewas a ek asup ka komplek, jug polisi hungkul (Kaget a, mau masuk kompleks perumahan tiba-tiba melihat banyak polisi),” kata Asep (bukan nama sebenarnya) kepada kumparan, Rabu (24/12).
Asep mengungkapkan bahwa ia mengetahui adanya kegiatan penggeledahan yang dilakukan Densus 88 saat hendak pulang ke rumah usai bekerja. Ia hanya sempat melihat dari kejauhan.
“Abi teu bisa ningali jadi ti jauh kamari ge a lalajona (Saya nggak bisa lihat, jadinya dari kejauhan lihatnya),” akunya.
Ia menyatakan tidak menduga bahwa tetangga perumahannya itu diduga terpapar paham Neo-Nazi. Menurut pengetahuannya, sosok pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) tersebut dikenal cukup pintar dan menguasai beberapa bahasa asing.
Profil Pelajar yang Diduga Terpapar
“Jepang, Arab. Pokonamah ceuk nu apal bisa 7 bahasa (bisa bahasa Jepang, Arab. Pokoknya kalau kata orang yang tahu bisa 7 bahasa),” katanya.
Asep menjelaskan bahwa pelajar tersebut bukan warga asli Garut, melainkan pendatang. “Aslinya Padang, lahirnya di Bandung. Kecilnya sempat di Garut, lalu ke Padang, lalu ke Garut lagi,” ungkapnya.
Saat ini, pelajar tersebut menurut Asep duduk di bangku SMK kelas X. Namun ia tidak mengetahui secara pasti jurusan apa di SMK tersebut.