Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri memberikan arahan kepada anggota Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP. Salah satu poin yang ditekankan adalah keharusan para anggota untuk hadir langsung di lokasi terdampak bencana.
“Jadi dalam Baguna ini yang dulu sama bangun itu saya minta kecepatan dan kepintaran itu harus ada. Dan berani datang ke tempat bencana bukan mendengarkan. Datang ke tempat bencana,” ucap Megawati di Jakarta International Equestrian Park, Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (19/12).
Kecepatan dan Pengetahuan dalam Penanggulangan Bencana
Megawati menyatakan bahwa dalam upaya penanggulangan bencana, ketepatan waktu dalam mengambil keputusan sangat krusial. Setiap pihak yang akan terlibat dalam penanganan bencana juga perlu memiliki pemahaman yang memadai agar langkah yang diambil tepat sasaran.
“Teori itu bagus, tapi yang paling tepat adalah bagaimana acara melaksanakannya untuk ilmu apa pun juga,” tambahnya.
Ketua Umum PDIP tersebut pernah berkunjung langsung ke lokasi bencana tsunami Aceh. Ia berpendapat bahwa sebagai pemimpin harus turun langsung terlibat dalam penanganan situasi darurat.
“Karena kalau merasa sebagai pemimpin itu membanggakan anak buahnya, memberikan semangatnya. Jadi baguna jangan hanya nyurah nyuruh lo, pergi ke lapangan,” tuturnya.
“Kalau enggak mau ke lapangan saya pecat lho. Buat apa kamu jadi Baguna karena saya buat untuk bencana,” ucap dia.
Kolaborasi dalam Penanganan Bencana
Saat ini, pemerintah bersama berbagai elemen masyarakat masih bekerja sama menangani bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Baguna yang dipimpin Ketua DPP PDIP Bidang Kebencanaan Tri Rismaharini telah tiba di Aceh Tamiang untuk memberikan bantuan.