Posted in

Mendagri Dorong Pemda Solidaritas Bantu Pemulihan Daerah Terdampak Bencana di Sumatera

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah yang memiliki sisa anggaran tinggi untuk membantu wilayah-wilayah di Sumatera yang terdampak bencana. Upaya ini dinilai penting guna mempercepat proses pemulihan pascabencana.

Pesan tersebut disampaikan Mendagri Tito dalam Rapat Evaluasi Realisasi APBD Tahun 2025 bersama seluruh kepala daerah yang dilaksanakan secara virtual dari Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri di Jakarta pada Rabu (24/12/2025).

Kondisi Anggaran Daerah Terdampak

Mendagri Tito mengungkapkan keterbatasan sisa anggaran di sejumlah daerah terdampak bencana, seperti Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Aceh Utara. Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak, termasuk sesama pemerintah daerah, perlu diberikan. Ia menyebutkan bahwa pemerintah pusat juga telah menyalurkan bantuan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) ke masing-masing provinsi maupun kabupaten/kota terdampak bencana.

Namun, selain pemerintah pusat, menurutnya pemerintah daerah yang memiliki kapasitas fiskal memadai juga perlu memberikan bantuan. Terlebih, berdasarkan data yang dimilikinya, terdapat sejumlah daerah yang masih memiliki sisa anggaran cukup besar di akhir tahun. Mendagri Tito menambahkan, dirinya juga telah menerbitkan Surat Edaran yang membolehkan pemerintah daerah membantu wilayah terdampak bencana.

“Bencana bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Di saat seperti ini kita harus menimbulkan solidaritas di antara kita-kita, pemerintah daerah. Terutama yang keuangannya tinggi,” jelasnya.

Daerah Prioritas Pemulihan

Lebih lanjut, Mendagri Tito memaparkan kondisi pemulihan pascabencana di tiga provinsi terdampak, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dengan total 52 kabupaten/kota terdampak. Ia mengatakan, dirinya telah melihat langsung kesulitan yang dialami sejumlah daerah terdampak. Salah satunya Kabupaten Aceh Tamiang yang kondisinya masih membutuhkan dukungan karena aktivitas ekonomi belum dapat berjalan secara optimal.

“Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Gayo Lues, Aceh Tengah, kemudian Bener Meriah. Itu daerah-daerah superprioritas [untuk dibantu],” ujarnya.

Beberapa daerah di Sumatera Utara juga masih memerlukan bantuan, seperti Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten Mandailing Natal. Sementara di Sumatera Barat, daerah yang perlu mendapat perhatian antara lain Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Tanah Datar.

“Saya sangat berharap teman-teman yang memiliki anggaran yang masih simpan-simpan cukup banyak, bantu, bantu saudara-saudara kita melalui kepala daerahnya, ditransfer dananya ke sana, dan gunakan untuk kepentingan kebencanaan,” jelasnya.

Imbauan Perayaan Nataru

Di sisi lain, Mendagri Tito juga mengingatkan daerah yang tidak terdampak bencana agar tidak merayakan momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) secara berlebihan, seperti pesta kembang api dan sejenisnya. Imbauan tersebut disampaikan sebagai bentuk penghormatan kepada masyarakat yang tengah berduka akibat bencana.

“Kita mengimbau untuk tidak dilaksanakan secara euforia yang berlebihan,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *