Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menyatakan bahwa kampanye Migran Aman merupakan bukti komitmen dan kehadiran negara dalam menjamin perlindungan yang menyeluruh dan bermartabat bagi pekerja migran Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Mukhtarudin ketika memberikan pidato pada acara puncak peringatan Hari Migran Internasional yang diselenggarakan di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada hari Kamis (18/12/2025).
“Kampanye Migran Aman kita luncurkan untuk menegaskan bahwa negara hadir dalam setiap tahapan migrasi kerja, mulai dari sebelum keberangkatan, selama bekerja, hingga kepulangan pekerja migran Indonesia ke tanah air,” kata Mukhtarudin.

Mukhtarudin menerangkan bahwa kampanye ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang migrasi kerja yang aman dan sesuai prosedur, tetapi juga menjadi bagian dari penguatan sistem perlindungan pekerja migran yang terintegrasi.
Pada kesempatan yang sama, Kementerian P2MI meluncurkan Aplikasi Migran Aman, yaitu platform digital terpadu yang menghubungkan layanan untuk pekerja migran Indonesia mulai dari tahap persiapan, penempatan, hingga kepulangan.
Menurut Mukhtarudin, aplikasi ini dirancang untuk menyediakan layanan satu pintu yang transparan, cepat, dan dapat dipertanggungjawabkan, sekaligus mencegah praktik penempatan yang tidak sesuai prosedur.
“Jadi nanti dalam aplikasi ini, semua data akan terintegrasi dengan Data Imigrasi, Peduli WNI milik Kemenlu, BPJS Ketenagakerjaan, Kemendagri, dan juga HIMPSI terkait psikologi. Jadi integrasi data ini kita akan rangkum dalam sebuah aplikasi yakni Migran Aman,” ujarnya.
Mukhtarudin menambahkan bahwa perlindungan pekerja migran Indonesia tidak hanya dipahami sebagai respons terhadap masalah, melainkan sebagai komitmen jangka panjang negara dalam membangun sistem migrasi kerja yang aman, tertib, dan berkeadilan.
“Pekerja migran Indonesia adalah bagian penting dari wajah Indonesia di mata dunia. Negara berkewajiban memastikan mereka terlindungi dan bekerja dengan martabat,” tutupnya.