Posted in

Operasi Tangkap Tangan KPK di Banten, Bekasi, dan Hulu Sungai Utara: Fakta yang Terungkap

Operasi Tangkap Tangan KPK di Banten, Bekasi, dan Hulu Sungai Utara: Fakta yang Terungkap

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaksanakan operasi tangkap tangan (OTT) di beberapa wilayah, termasuk Banten, Bekasi, dan Hulu Sungai Utara. Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, mengonfirmasi bahwa salah satu pihak yang diamankan dalam operasi di Banten merupakan oknum jaksa.

“Sebagaimana yang sudah disampaikan oleh jubir KPK, bahwa memang ada pengamanan, terhadap oknum jaksa,” ujar Fitroh kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (18/12).

Fitroh tidak memberikan penjelasan lebih rinci mengenai oknum jaksa yang ditangkap tersebut. Ia hanya menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kejaksaan Agung terkait pelaksanaan OTT ini.

“Dan memang kan sudah ada koordinasi dengan Kejaksaan Agung, nanti kita lihatlah hasilnya,” ucap dia.

Penyitaan Uang Tunai Rp 900 Juta di Banten

Dalam operasi senyap di wilayah Banten, lembaga antirasuah tersebut turut menyita uang tunai sebesar Rp 900 juta sebagai barang bukti.

“Tim juga mengamankan barang bukti sejumlah uang dalam bentuk tunai sekitar Rp 900 juta,” ujar juru bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (18/12).

Budi menyebutkan bahwa pihaknya menangkap sembilan orang dalam operasi tersebut. Mereka yang diamankan terdiri dari jaksa, pengacara, hingga pihak swasta.

“Bahwa sejak sore sampai dengan malam, tim mengamankan sejumlah sembilan orang di wilayah Banten dan Jakarta,” tutur Budi.

“Di antaranya satu merupakan aparat penegak hukum, dua merupakan penasihat hukum, dan enam lainnya merupakan pihak swasta,” jelas dia.

Budi menyatakan bahwa saat ini para pihak yang diamankan masih menjalani pemeriksaan secara intensif.

Operasi di Bekasi: 10 Orang Diamankan

KPK juga melaksanakan operasi tangkap tangan di wilayah Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (18/12).

Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, membenarkan adanya kegiatan OTT tersebut.

“Benar, sedang ada kegiatan penyelidikan tertutup di lapangan. Masih berprogres,” ujar Budi kepada wartawan.

Dalam operasi senyap itu, menurut Budi, KPK mengamankan sejumlah pihak yang diduga terkait dengan perkara. “Sampai dengan saat ini, tim sudah mengamankan sekitar 10 orang,” ucap dia.

KPK belum memberikan penjelasan detail mengenai identitas para pihak yang diamankan tersebut. Namun, secara terpisah, diketahui ada penyegelan yang dilakukan KPK terhadap ruangan kantor Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, di Kompleks Perkantoran Pemkab Bekasi, Cikarang Pusat.

Pantauan di lokasi menunjukkan pintu ruang kerja bupati telah dipasangi garis segel merah-hitam khas KPK. Tak hanya ruangan bupati, sejumlah ruangan di dinas teknis lainnya juga dikabarkan turut disegel sebagai bagian dari rangkaian tindakan penegakan hukum.

Penangkapan Bupati Bekasi

KPK menangkap Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, dalam operasi tangkap tangan yang berlangsung di wilayah Bekasi, Jawa Barat.

Kabar penangkapan tersebut dikonfirmasi langsung oleh Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo.

“Benar, salah satunya [Bupati Bekasi ditangkap],” ujar Budi kepada wartawan, Jumat (19/12) dini hari.

Saat ini, kata Budi, Ade Kuswara tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik KPK.

“Benar, masih dilakukan pemeriksaan,” ungkapnya.

Operasi di Hulu Sungai Utara

KPK melakukan operasi tangkap tangan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan.

“Benar, tim hari ini juga melakukan kegiatan di wilayah Kalsel,” kata juru bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada wartawan, Kamis (18/12).

Budi mengungkapkan bahwa dalam operasi senyap itu, pihaknya mengamankan sebanyak enam orang.

Dua Jaksa Terjaring OTT di HSU

Dalam operasi tangkap tangan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, KPK mengamankan sebanyak 6 orang.

Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, mengungkapkan bahwa dalam operasi senyap itu, dua orang di antaranya yang ditangkap adalah Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) HSU, Albertinus Parlinggoman Napitupulu, dan Kasi Intelijen Kejari HSU, Asis Budianto.

“Di antaranya yang diamankan Kajari, Kasi Intel, dan swasta yang diduga sebagai perantara,” ujar Budi kepada wartawan, Jumat (19/12).

Budi menyebut, bahwa kedua jaksa tersebut telah tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

“Pagi ini para pihak yang diamankan dalam kegiatan penangkapan di wilayah Kalimantan Selatan tiba di gedung Merah Putih KPK, di antaranya yaitu 2 orang dari Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Utara,” ungkapnya.

Budi menyebut, kedua jaksa tersebut akan langsung menjalani pemeriksaan secara intensif oleh penyidik KPK.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *