Posted in

Performa Pasar LCGC Menunjukkan Tren Penurunan, Penjualan Anjlok 30 Persen

Segmen kendaraan dengan harga terjangkau atau Low Cost Green Car (LCGC) mengalami penurunan performa. Data menunjukkan penjualan pada November 2025 mengalami penurunan yang signifikan.

Berdasarkan informasi dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (distribusi pabrik ke diler) pada November 2025 tercatat sebanyak 8.879 unit. Angka ini mengalami koreksi 30 persen secara year-on-year (YoY) dibanding bulan serupa 2024 yang mencapai 12.737 unit.

Secara kumulatif, periode Januari hingga November 2025 mencatat 112.151 unit mobil kategori LCGC yang terdistribusi dari pabrik ke diler. Jumlah ini turun sekitar 30,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang berjumlah 162.320 unit.

Penjualan Ritel Juga Mengalami Penurunan

Penjualan ritel (dari diler ke konsumen) juga menunjukkan tren negatif. Pada November 2025 terjadi penurunan 22 persen dengan total 11.068 unit dari 14.148 unit pada bulan yang sama 2024. Meskipun demikian, secara bulanan terjadi peningkatan 15,9 persen dari Oktober 2025 yang berada di angka 9.547 unit.

Penurunan capaian penjualan ini sejalan dengan jumlah produksi LCGC. Pada November 2025 total LCGC yang diproduksi hanya 11.585 unit, lebih rendah 23 persen dibanding periode serupa tahun lalu sebanyak 15.118 unit. Secara bulanan juga turun 9 persen, dari 12.603 unit pada Oktober 2025.

Model Kendaraan dengan Minat Tertinggi

Model LCGC 7-seater Toyota Calya menempati posisi puncak per November 2025 dengan total penjualan wholesales 3.122 unit. Diikuti oleh kembarannya, Daihatsu Sigra yang memperoleh 2.105 unit.

Sementara itu, LCGC dalam kategori city car hatchback seperti Honda Brio Satya masih mendominasi dengan 1.717 unit. Duo Toyota Agya-Daihatsu Ayla mengikuti masing-masing pada angka 1.415 unit dan 520 unit.

Kondisi Pasar Mobil Nasional

Pasar mobil nasional pada November 2025 sebenarnya menunjukkan sedikit penguatan. Hal ini ditandai dengan kenaikan penjualan wholesales sebesar 0,32 persen dari 74.014 unit pada Oktober 2025 menjadi 74.252 unit.

Demikian pula dengan ritel yang terdongkrak 6,1 persen dari 74.720 unit pada September menjadi 79.310 unit bulan lalu. Hasil ini sekaligus menjadikan November sebagai periode bulan penjualan tertinggi sepanjang 2025.

Meskipun demikian, secara akumulasi total penjualan keduanya masih belum menunjukkan perbaikan dibanding 2024. Rentang Januari hingga November tahun ini penyaluran wholesales jumlahnya 710.084 unit atau lebih rendah 9,6 persen dibanding periode serupa 2024 yang bisa membukukan 785.917 unit.

Penjualan ritel 11 bulan tahun ini mencapai 739.977 unit atau mengalami penurunan 8,3 persen dibanding 2024 yang perolehannya 807.586 unit. Catatan tersebut masih mengindikasikan lemahnya pasar otomotif nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *