Posted in

Perjalanan Libur Akhir Tahun 2025, Waspadai Cuaca Ekstrem

Korlantas Polri terus menyiapkan pengamanan arus lalu lintas menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 melalui Operasi Lilin 2025. Prediksi kondisi cuaca ekstrem dari BMKG menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi strategi pengaturan lalu lintas, khususnya di daerah rawan banjir dan rob.

Berdasarkan informasi dari laman resmi Korlantas Polri, jalur Pantura menjadi fokus perhatian khusus karena potensi hujan dengan intensitas tinggi akibat pengaruh badai siklon. Wilayah pesisir utara Jawa, mulai dari Demak hingga Brebes, dinilai memiliki risiko gangguan arus kendaraan yang cukup signifikan.

Kesiapan Menghadapi Cuaca Ekstrem

Dirgakkum Korlantas Polri sekaligus Wakaopspus Operasi Lilin 2025, Brigjen Pol Faizal, menyatakan kondisi cuaca tahun ini memerlukan kewaspadaan ekstra. Prediksi BMKG menunjukkan adanya potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak langsung terhadap kelancaran lalu lintas.

“Menurut data BMKG untuk tahun ini terjadi badai siklon. Badai siklon itu curah hujannya sangat tinggi sekali. Salah satu yang paling diantisipasi adalah Pantura dari Demak sampai Brebes dan wilayah pesisir,” ujar Brigjen Pol Faizal.

Tak hanya jalur darat, Korlantas juga memberikan perhatian pada lintasan penyeberangan yang sangat bergantung pada kondisi cuaca. Rute Merak–Bakauheni serta Ketapang–Gilimanuk menjadi fokus pengamanan karena potensi gelombang tinggi.

Sistem Pengendalian Lalu Lintas

Sebagai langkah pengendalian, Korlantas menyiapkan skema Delay System untuk mengatur kendaraan menuju pelabuhan penyeberangan. Kendaraan akan diarahkan parkir sementara di rest area dan buffer zone sambil menunggu kondisi cuaca membaik.

Dari sisi pola pergerakan kendaraan, Korlantas menilai karakteristik arus Natal dan Tahun Baru berbeda dengan mudik Lebaran. Mobilitas masyarakat cenderung menyebar antardaerah dan kawasan wisata, sehingga rekayasa lalu lintas dilakukan secara situasional.

Pemantauan lalu lintas akan mengandalkan sistem Traffic Counting untuk melihat rasio volume dan kapasitas jalan secara real time. Rekayasa akan diterapkan apabila tingkat kepadatan terpantau meningkat dalam kurun waktu tertentu.

“Kalau sudah warna kuning satu jam, dua jam berturut-turut, itu persiapan kita untuk rekayasa,” ungkap Brigjen Pol Faizal.

Untuk wilayah rawan banjir rob seperti Demak, Korlantas telah menyiapkan jalur alternatif di bagian selatan. Pemisahan jalur kendaraan besar dan kecil juga disiapkan guna menjaga keselamatan pengguna jalan.

Peringatan dari BMKG

Di sisi lain, BMKG mengingatkan bahwa sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan pada Desember 2025. Kondisi ini berpotensi memicu cuaca ekstrem, khususnya di wilayah Indonesia bagian selatan seperti Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan.

Direktur Meteorologi BMKG, Andri Ramdhani, menyebut hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang berpeluang terjadi dalam durasi singkat selama periode libur Natal dan Tahun Baru.

“Pada bulan Desember 2025, sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan dengan potensi hujan signifikan. Kondisi ini dapat memicu cuaca ekstrem, terutama pada periode libur Natal dan Tahun Baru,” kata Andri Ramdhani.

BMKG juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Pemantauan prakiraan cuaca dan peringatan dini resmi dinilai penting, terutama bagi masyarakat yang melakukan perjalanan darat, laut, dan udara.

“Menjelang Natal dan Tahun Baru, masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam merencanakan aktivitas perjalanan serta selalu memantau informasi cuaca dari BMKG,” lanjut Andri.

Sebagai dukungan tambahan, BMKG menyediakan layanan Digital Weather for Traffic yang terintegrasi di seluruh wilayah Indonesia. Layanan ini memungkinkan masyarakat memantau informasi cuaca sepanjang rute perjalanan melalui aplikasi InfoBMKG maupun kanal resmi BMKG.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *