Posted in

Pertolongan Pertama Psikologis: Upaya Menyelamatkan Harapan Korban Bencana

Bencana alam tidak hanya menyebabkan kerugian materiil dan korban jiwa, tetapi juga meninggalkan trauma mendalam bagi mereka yang selamat. Bagaimana nasib para penyintas yang kehilangan segalanya akibat bencana? Mampukah harapan hidup mereka dipulihkan untuk melanjutkan kehidupan pasca-tragedi?

Bencana alam merupakan peristiwa tak terduga yang mengancam masa depan korban dengan mengganggu aktivitas sehari-hari mereka. Kejadian yang disebabkan faktor alam ini dapat menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, serta memicu masalah psikologis pada penyintas. Lantas, tindakan awal apa yang dapat dilakukan untuk memulihkan harapan mereka bertahan hidup?

Dampak Trauma Pasca Bencana

Trauma akibat bencana merupakan realita yang berdampak signifikan pada kesehatan mental baik dewasa maupun anak-anak. Banyak penyintas mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD) yang memicu kecemasan, ketakutan, serta stres berkepanjangan disertai mimpi buruk akibat ingatan traumatis.

Selain itu, mereka rentan mengalami depresi akibat kehilangan keluarga, orang terdekat, serta harta benda. Korban anak-anak berpotensi mengalami gangguan dalam kehidupan sosialnya. Oleh karena itu, masalah mental pasca-bencana memerlukan penanganan serius dan berkelanjutan.

Elderly female preparing food outside canopy in Philippines

Bantuan fisik memang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, namun dukungan mental dari relawan atau profesional juga penting. Salah satu pendekatan awal untuk memulihkan harapan penyintas setelah tekanan batin akibat bencana adalah melalui Psychological First Aid (PFA). Penelitian membuktikan bahwa PFA mengurangi dampak emosional dan mental pada korban.

Prinsip Dasar Psychological First Aid

Cara kerja PFA mencakup pemenuhan beberapa unsur penting:

Safety yaitu memberikan rasa aman dengan melindungi dari bahaya serta memenuhi kebutuhan dasar. Bantuan fisik dan perlindungan yang diterima korban bencana harus menjamin semua orang memperoleh kebutuhannya tanpa terkecuali.

Function yaitu mendorong keberfungsian korban melalui penenangan, stabilisasi, dan penguatan dukungan sosial.

Action yaitu memfasilitasi orang yang memerlukan dukungan untuk bertindak, serta berpartisipasi dalam proses pemulihan diri bersama penyintas lain melalui edukasi dan fasilitasi partisipasi dengan dukungan emosional.

Girl in house destroyed by war in Ukraine

Implementasi oleh Relawan

PFA dapat dilaksanakan oleh relawan yang berada di tengah-tengah korban. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah melalui ‘active listening’ atau menjadi pendengar yang baik. Meski tampak sederhana, diperlukan usaha ekstra sebelum korban mampu mengungkapkan pikiran mereka. Berikan waktu bagi penyintas untuk memproses perasaannya. Relawan dapat menemani tanpa memaksa mereka langsung bercerita. Ketika sudah siap, hadirlah dengan mendengarkan secara bijak untuk memahami kekhawatiran mereka.

Tujuan utama PFA adalah memberikan rasa aman dan mengurangi beban emosional yang dihadapi akibat kondisi mereka. Pastikan setiap sesi bercerita dilakukan dengan tenang dan menciptakan kenyamanan. Setelah mampu mengungkapkan pikiran, korban dapat dirujuk ke fasilitas yang tersedia seperti layanan medis atau bantuan psikolog profesional di lokasi.

PFA hadir sebagai bentuk pemberdayaan diri, kemampuan adaptasi, serta keterampilan mengatasi (coping) jangka panjang yang dialami korban. Oleh karena itu, kehadiran relawan dengan dukungan mental merupakan hal penting untuk menyelamatkan harapan hidup mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *