Posted in

Produksi Mobil Honda Alami Kendala di Jepang dan China, Bagaimana Dampaknya di Indonesia?

Aktivitas produksi mobil Honda Motor Corporation mengalami gangguan akibat masalah pasokan chip semikonduktor sejak Oktober lalu. Kondisi ini menyebabkan operasional pabrik mereka di Jepang dan China harus dihentikan sementara, menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya terhadap pasar Indonesia.

Sales, Marketing & After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy mengonfirmasi adanya permasalahan pada Honda Global tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa situasi tersebut belum berdampak pada operasional di Indonesia.

“Untuk saat ini, tidak terdapat dampak terhadap produk Honda di Indonesia, baik untuk unit yang diimpor maupun yang diproduksi di dalam negeri. Kami akan terus memantau perkembangan kondisi global dan melakukan langkah antisipatif agar kebutuhan konsumen di Indonesia tetap dapat terpenuhi dengan baik,” kata Billy dihubungi pada Selasa (23/12).

Data Produksi dan Dampak Global

Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Honda telah memproduksi 47.053 unit mobil selama periode Januari-November 2025. Angka ini menyumbang 4,5 persen dari total produksi kendaraan roda empat atau lebih di tingkat nasional.

Pabrik produksi Dongfeng Honda NEV. Foto: Honda

Menurut Japan Times, produksi kendaraan roda empat di Jepang akan dihentikan sementara pada tanggal 5-6 Januari 2026. Sementara itu, fasilitas perakitan mereka di Guangqi Honda Automobile, China akan ditutup mulai 29 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.

Masalah keterlambatan penyediaan chip semikonduktor sebenarnya telah terasa sejak beberapa waktu lalu. Honda sebelumnya memperkirakan aktivitas produksi yang terganggu dapat kembali normal sebelum akhir November.

Dampak Finansial dan Masalah Pasokan

Akibat gangguan produksi ini, saham Honda mengalami penurunan sebesar 1,5 persen di bursa Tokyo. Gangguan tersebut juga mempengaruhi proyeksi produksi mobil Honda, yang kini diperkirakan hanya mencapai 3,34 juta unit, padahal sebelumnya ditargetkan mampu menghasilkan 3,62 juta unit.

Fasilitas di pabrik GAC Honda Automobile Co., Ltd (GAC Honda) di China. Foto: GAC Honda

Tidak hanya di Jepang, masalah produksi mobil Honda juga terjadi di Amerika Utara. Honda bukan satu-satunya produsen yang menghadapi permasalahan ini, karena Volkswagen dan BMW juga dilaporkan mengalami kendala serupa.

Nexperia diduga menjadi penyebab perlambatan pasokan komponen ke pabrik, setelah pemerintah China melarang ekspor semikonduktor yang diproduksi di negaranya. Perusahaan tersebut sebelumnya berada di bawah naungan Wingtech Technology.

Namun pada pertengahan Oktober lalu, pemerintah Belanda berusaha mengakuisisi Nexperia. Perusahaan ini memproduksi unit pemrosesan yang berfungsi untuk mengoperasikan fitur mobil seperti automatic power window, wiper, hingga power steering.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *