PDI Perjuangan terus mendistribusikan bantuan ke sejumlah wilayah yang terdampak banjir di Aceh. Mereka menjangkau daerah-daerah terdampak yang masih minim mendapatkan bantuan.
Melalui Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) yang diketuai mantan Menteri Sosial Tri Rismaharini, berbagai bentuk bantuan disalurkan. Risma turun langsung ke lapangan dengan dibantu para pengurus partai di daerah.
Beberapa bantuan seperti pakaian dan makanan cepat saji dibawa Risma dari Jakarta, kemudian didistribusikan ke posko-posko pengungsi.
Bantuan Komprehensif untuk Pemulihan
Tidak hanya itu, Risma juga membawa kebutuhan utama untuk membantu warga terdampak memulihkan rumah dan penghidupan mereka. Di antaranya pompa air dan tangki air bersih.
Alat penerangan tenaga matahari hingga pemotong kayu pun masuk dalam daftar bantuan yang dibawa Risma.
“Ini semua kebutuhan pengungsi yang diperoleh dari kader-kader di lapangan,” kata Risma kepada kumparan di Aceh, Senin (22/12).
Selain membawa bantuan langsung dari Jakarta, Risma juga membeli logistik dan kebutuhan dasar pengungsi di pasar-pasar kota/kabupaten Aceh yang terdampak langsung bencana banjir. Tujuannya selain warga terdampak tersentuh bantuan, juga memantik perputaran ekonomi di sebagian wilayah Serambi Mekah.
“Biar perputaran ekonomi dari belanja logistik tidak hanya di Jakarta,” kata dia saat belanja di salah satu pasar di Perlak, Aceh Timur.
Distribusi Bantuan hingga 25 Ton
Risma tidak bekerja sendiri. Ia dibantu tim benteng muda yang juga Ketua DPD PDI-P Aceh, Jamaluddin Idham. Bantuan PDIP dari pusat didistribusikan Jamaluddin dan tim ke pelosok-pelosok yang minim sentuhan bantuan. Jumlahnya mencapai hingga 25 ton.
Bantuan hingga puluhan ton disalurkan dalam jangka waktu hampir sebulan terakhir, sejak awal banjir menerjang Aceh.
“Saya sudah mulai 28 November sampai dengan hari ini,” kata Jamaluddin yang juga anggota Komisi XIII DPR, Selasa (23/12).
Jamaluddin membantu Risma menjangkau wilayah terdampak, dari Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Desa Sekumur di pelosok Aceh Tamiang, hingga Lokop Aceh Timur.
Penjangkauan Daerah Terisolir
Risma sendiri sejak awal bencana sudah terjun langsung ke Aceh. Ia menyisir dari Bireuen hingga Aceh Utara, lalu menempuh jalur dari Medan ke Aceh Tamiang hingga Aceh Timur.
Pada Senin 22 Desember, Risma bahkan nekat menyeberangi arus deras sungai Aceh Tamiang dengan sampan untuk menggapai Desa Sekumur. Desa tersebut salah satu tempat yang terisolir di hulu sungai Aceh Tamiang.
Kata Risma, bantuan yang diterjunkan partainya tidak hanya dalam bentuk logistik. “Tim kesehatan juga jalan,” ungkap Risma.
Tim kesehatan yang dimaksud adalah petugas kesehatan kapal Rumah Sakit (RS) apung Laksamana Malahayati milik PDIP yang direncanakan bersandar di perairan Aceh untuk melayani korban bencana.