Ratusan titik dapur program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Sumatra Selatan (Sumsel) belum beroperasi secara aktif. Hal ini disebabkan oleh belum dimilikinya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) oleh sejumlah dapur tersebut.
Data menunjukkan terdapat sekitar 302 titik dapur MBG yang belum berjalan optimal. Angka ini didasarkan pada total potensi 808 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau unit dapur MBG. Dari jumlah tersebut, baru 506 dapur yang beroperasi dan aktif memberikan layanan.
Komitmen Pemerintah untuk Peningkatan Jangkauan MBG
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel Edward Candra, upaya penguatan koordinasi dan kelancaran program MBG terus dilakukan. Pemerintah provinsi berjanji akan memperluas jangkauan MBG pada tahun 2026 dengan meningkatkan kesiapan infrastruktur melalui kolaborasi lintas sektor di daerah.
“Saat ini layanan MBG di Sumsel telah menjangkau sekitar 1,4 juta penerima manfaat. Capaian ini akan terus kami tingkatkan agar seluruh potensi layanan dapat segera beroperasi,” katanya, Rabu (24/12/2025).
Progres Pelaksanaan dan Standar Keamanan Pangan
Edward mengklaim bahwa perkembangan MBG di Palembang menunjukkan peningkatan progres pelaksanaan yang signifikan. Ia menyatakan bahwa optimalisasi MBG Sumsel tidak terlepas dari aspek kualitas dan tingkat keamanan pangan yang aman.
“Sesuai arahan Menteri Dalam Negeri, seluruh unit SPPG wajib memiliki SLHS sebagai jaminan keamanan dan kelayakan makanan yang disajikan,” jelas dia.
Sekda Sumsel menyampaikan bahwa langkah agar setiap dapur MBG atau SPPG di Sumsel dapat memiliki sertifikat kelayakan telah dilakukan melalui kerjasama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota. Upaya ini bertujuan untuk konsisten melakukan pengawasan rutin di unit penyedia dapur.
“Pengawasan mulai dari proses pengolahan makanan, ketersediaan air bersih, kebersihan dan keamanan bahan pangan,” katanya.
Edward mengklaim bahwa MBG merupakan program pemerintah pusat yang berhasil dalam membangun inisiatif strategis pemerintah dalam meningkatkan status gizi peserta didik, khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.