Para siswa Sekolah Rakyat di SRMA 13 Bekasi menggelar doa bersama untuk korban bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Doa-doa tersebut dipanjatkan dalam berbagai agama yang dianut oleh para siswa.
Momen Khidmat di SRMA 13 Bekasi
Peristiwa penuh khidmat ini berlangsung dalam acara Pra Launching Sekolah Rakyat dan Doa untuk Sumatera di SRMA 13 Bekasi pada Kamis (24/12). Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) hadir secara langsung menyaksikan prosesi doa bersama tersebut.
Sebanyak lima siswa memimpin rangkaian doa dengan berdiri berjejer di atas panggung. Masing-masing dari mereka mengenakan atribut lengkap sesuai dengan agama yang dianutnya.
Urutan Doa dari Berbagai Agama
Prosesi doa dimulai oleh seorang siswa beragama Islam yang memohon agar para korban bencana diberikan kekuatan menghadapi musibah.
“Ajari kami menjadi anak-anak yang jujur, rajin, dan saling menghormati, lindungi guru dan orang tua kami, kami titipkan saudara-saudara di Sumatera yang ketimpa bencana. Kuatkan mereka dan dekatkan pertolonganmu ya Allah. Amin,” ucap siswa tersebut.
Doa kemudian dilanjutkan oleh siswa beragama Kristen yang memohon agar harapan para korban bencana di Sumatera dapat dibangkitkan kembali.
“Tuhan Yesus yang mulia, tuntun guru dan orang tua kami dalam kasih dan tanggung jawab. Kami mohon perhatian bagi saudara kami di Sumatera yang sedang kesusahan. Bangkitkan harapan di hati mereka,” ungkap siswa itu.
Rangkaian doa berlanjut hingga seluruh perwakilan siswa dari masing-masing agama membacakan doa terbaik mereka untuk korban bencana di Sumatera. Suasana hening dan penuh khidmat menyelimuti seluruh prosesi tersebut.
Pernyataan Gus Ipul Usai Acara
Setelah acara selesai, Gus Ipul menyatakan bahwa tahun 2025 ini perlu ditutup dengan mendoakan saudara-saudara yang menjadi korban bencana di Sumatera.
“Ya, ini kebetulan bersama keluarga besar sekolah rakyat se-Jakarta dan sekitarnya, kita akhiri tahun ini dengan doa bersama,” kata Gus Ipul usai acara berlangsung.