Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya menanggapi permintaan penetapan bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai bencana nasional.
Ia menekankan bahwa pemerintah pusat telah mengambil alih penanganan secara menyeluruh sejak awal, termasuk aspek pendanaan.
“Bapak Presiden sudah jawab dari awal. Semuanya ini akan menggunakan dana pusat,” kata Teddy dalam konferensi pers tanggap bencana Sumatera di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/12).
Fokus pada Substansi Penanganan
Menurut Teddy, diskusi mengenai status bencana nasional sebaiknya tidak mengalihkan perhatian dari inti persoalan, yaitu kecepatan dan cakupan penanganan di lapangan.
“Masih ada pihak-pihak yang terus saja membahas status bencana nasional. Jadi gini, bencana ini ada di 3 provinsi. Ketiganya terdampak. Tapi mungkin 1-2 minggu ini, semua fokusnya hanya ke Aceh,” ujar dia.
“Sejak hari pertama, tanggal 26, pemerintah pusat sudah melakukan penanganan skala nasional di 3 provinsi ini. Langsung mobilisasi nasional. Mari kita fokus ke substansinya,” ucapnya.
Pendanaan Pusat Telah Dijamin
Ia menolak pandangan bahwa tanpa penetapan status bencana nasional, anggaran pemerintah pusat tidak dapat dimanfaatkan. Teddy menegaskan bahwa Presiden telah memberikan jaminan pendanaan penuh dari pusat.
“Disampaikan Rp 60 triliun akan sudah dikeluarkan secara berangsur untuk membangun kembali rumah sementara rumah, kemudian tetap fasilitas semuanya, gedung DPRD, kecamatan juga, dan juga langsung seluruh Bupati, Wali Kota 52 itu, diberikan uang cash untuk di hari itu,” papar dia.
Oleh karena itu, Teddy mengimbau seluruh pihak untuk bersatu, saling membantu, dan mendukung proses penanganan bencana dalam bentuk apa pun.
