Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama dengan Telkomsel kembali memberikan bantuan kepada korban bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatera, khususnya Aceh. Bantuan yang disalurkan mencakup 500 unit handphone dan 100 genset berkapasitas 10 kVA.
Pengiriman bantuan dilakukan melalui transportasi udara dengan tujuan utama mempercepat pemulihan jaringan telekomunikasi serta mendukung kebutuhan komunikasi masyarakat dan tim tanggap darurat di daerah terdampak.
Prioritas Pemulihan Jaringan Telekomunikasi
Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Komdigi, Fifi Aleyda Yahya, menegaskan bahwa percepatan pemulihan jaringan merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto agar negara hadir secara nyata pascabencana.
Data menunjukkan bahwa jaringan telekomunikasi di Sumatera Utara telah pulih sekitar 97 persen, sementara Sumatera Barat mendekati 99 persen. Namun, kondisi di Aceh masih berada di kisaran 80 persen, dengan beberapa wilayah menghadapi tantangan geografis dan akses yang lebih berat.
Oleh karena itu, Komdigi dan Telkomsel akan memfokuskan upaya pemulihan di tiga wilayah Aceh, yaitu Aceh Tamiang, Gayo Lues, dan Bener Meriah. Di daerah-daerah inilah genset dan perangkat pendukung sangat diperlukan untuk menghidupkan kembali site telekomunikasi yang masih terkendala pasokan listrik.

“Karena tujuannya adalah agar masyarakat di Aceh atau yang terdampak dengan banjir maupun longsor ini bisa berkomunikasi dengan keluarganya atau pihak lain dengan baik dan dengan tenang insyaAllah,” ujar Fifi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (22/12).
Distribusi Bantuan untuk Dua Kebutuhan Utama
Bantuan ini muncul dari realita di lapangan yang menunjukkan banyak warga dan relawan kehilangan atau mengalami kerusakan smartphone akibat banjir dan longsor.
Director of Human Capital Management Telkomsel, Indrawan Ditapradana, menjelaskan bahwa handphone tersebut akan digunakan untuk dua kebutuhan utama. Pertama, mendukung tim pemulihan dan relawan agar koordinasi bantuan berjalan lancar, dan kedua, diberikan kepada masyarakat terdampak yang benar-benar membutuhkan alat komunikasi.
“Di sana pasti ada handphone yang mungkin terkena banjir, kemudian hilang dan lainnya, kita juga upayakan untuk membantu saudara-saudara kita,” kata Indrawan.
Distribusi bantuan ini dilakukan tanpa pungutan biaya apa pun dan berdasarkan kebutuhan riil di lapangan, dengan pendataan yang berkoordinasi bersama pemerintah daerah dan satuan tugas setempat.
Genset sebagai Solusi Krisis Listrik
Pengiriman 100 unit genset 10 kVA menjadi sangat penting karena banyak lokasi terdampak mengalami pemadaman listrik berkepanjangan. Tanpa pasokan listrik, pemulihan jaringan telekomunikasi praktis terhenti.

Genset ini tidak hanya digunakan untuk kepentingan teknis operator. Dengan kapasitas yang relatif mobile, genset juga dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk kebutuhan dasar, mulai dari mengisi daya smartphone, penerangan, hingga mendukung aktivitas posko dan dapur umum.
Selain genset dan handphone, Komdigi dan Telkomsel juga melakukan pengiriman bantuan perangkat keras lain berupa baterai dan rectifier, masing-masing 50 unit.
Rangkaian Bantuan Berkelanjutan
Pengiriman bantuan kali ini bukanlah yang pertama. Menurut Telkomsel, ini merupakan pengiriman keempat, setelah sebelumnya dilakukan pada pertengahan Desember 2025.
Bahkan, Telkomsel telah menyiapkan pengiriman kelima yang dijadwalkan membawa bantuan kemanusiaan tambahan berupa Al-Qur’an, sajadah, mukena, serta ribuan pakaian baru untuk masyarakat Aceh.
Di luar bantuan perangkat, Telkomsel juga terlibat dalam pembangunan sumur bor, dapur umum, dan fasilitas pendukung masyarakat, menunjukkan bahwa pemulihan tidak hanya berfokus pada infrastruktur digital, tetapi juga kebutuhan dasar warga.
Kolaborasi Komdigi dan Telkomsel ini memperlihatkan bahwa telekomunikasi telah menjadi kebutuhan kemanusiaan, setara dengan air bersih dan logistik, sehingga menjaga sinyal tetap menyala menjadi krusial di tengah krisis. Ini menjadi bagian dari komitmen kolaboratif lintas sektor dalam mempercepat distribusi bantuan secara aman dan tepat sasaran.