Hubungan harmonis antara Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal terus terpelihara, terutama dalam momentum perayaan Natal. Humas Keuskupan Agung Jakarta dan Gereja Katedral, Susyana Suwadie, mengungkapkan bahwa kolaborasi kedua institusi keagamaan ini selalu tampak nyata.
Menurut Susyana, selama perayaan Natal, Gereja Katedral perlu mendirikan tenda untuk menampung jemaat, sehingga kapasitas area parkir menjadi berkurang. Namun, pada hari-hari besar seperti Natal, Masjid Istiqlal selalu memberikan bantuan berupa fasilitas parkir tambahan.
Koneksi Melalui Terowongan Silaturahmi
Kedua bangunan ibadah yang letaknya berdekatan ini terhubung melalui Terowongan Silaturahmi. Jemaat Gereja Katedral yang memarkir kendaraan di basement Masjid Istiqlal dapat langsung menuju gereja melalui terowongan tersebut.
“Jadi dengan dibangunnya parkiran basement dari Masjid Istiqlal yang bisa menampung 700 sampai 800, jadi umat bisa berparkir di sana kemudian bisa terhubung langsung mengarah kepada Terowongan Silaturahmi untuk mencapai Gereja Katedral,” kata Susyana kepada wartawan di Gereja Katedral, Kamis (25/12).
Susyana menjelaskan bahwa terowongan yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 2024 ini dibuka khusus selama rangkaian ibadah Natal berlangsung. Ibadah Natal dibagi ke dalam beberapa sesi, yaitu pagi dan sore hari.
“Pada kesempatan kali ini Natal, kita membuka terowongan untuk menghubungkan parkir sehingga umat bisa lebih mudah. Nah ini dari mulai tanggal 24 kemarin hingga hari ini 25 (Desember),” tutur dia.
Pesan Toleransi dalam Karya Seni
Di dalam dinding terowongan terdapat karya seni yang menggambarkan pesan toleransi. Karya seni itu menampilkan dua tangan yang saling bersalaman.
“Ini pesan yang sungguh sangat amat menginspirasi semua, bahkan tamu-tamu negara yang datang pun terinspirasi oleh instalasi seni tersebut,” ujarnya.