Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) memberikan informasi terkini mengenai dua pendaki ilegal yang hilang di Gunung Merapi.
“Pada Senin (22/12) pukul 10.40 WIB berhasil ditemukan 1 survivor di area Sapuangin dalam kondisi sadar, lemas, dan kaki lecet. Yang bersangkutan telah dievakuasi,” kata Kepala Balai TNGM Muhammad Wahyudi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/12).
Pencarian masih berlanjut untuk menemukan satu pendaki lainnya. “Selasa (23/12) masih berlanjut pencarian terhadap satu survivor,” terangnya.
Kronologi Pendakian Ilegal
TNGM mengungkapkan bahwa tiga pendaki ilegal memulai pendakian Gunung Merapi melalui Kalitalang, Klaten pada Sabtu (20/12).
Ketiganya berhasil mencapai Pasar Bubrah sebelum memutuskan turun melalui jalur Sapuangin-Klaten.
Saat perjalanan turun, salah satu pendaki mengalami masalah pada kaki dan meminta dua rekannya untuk melanjutkan perjalanan mencari bantuan.
Kedua pendaki tersebut melanjutkan turun, namun karena kondisi malam, gelap, dan vegetasi yang rapat, mereka memutuskan bertahan di jalur pendakian Sapuangin.
Peristiwa Terpisahnya Pendaki
Pada Minggu (21/12), kedua pendaki melanjutkan perjalanan turun. Dalam perjalanan, salah satu pendaki terperosok namun dapat melanjutkan perjalanan dan meminta temannya yang berada di atas lereng untuk tetap melanjutkan perjalanan.
“Survivor yang terperosok bertemu dengan warga Sapuangin dan memperoleh pertolongan,” jelas Wahyudi.